Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah kasus Covid-19 di Inggris meningkat tajam dalam seminggu terakhir sejak Perdana Menteri Boris Johnson mendorong kegiatan ekonomi pasca lockdown.
Departemen Kesehatan AS melaporkan jumlah kasus baru Covid-19 mencapai 6.616 orang atau naik 27 persen selama seminggu sampai 12 Agustus 2020. Kenaikan ini terjadi ketika jumlah orang yang dites menurun 2 persen.
Di antara jumlah kasus baru yang ditemukan, kasus positif yang membutuhkan penanganan klinis naik 34 persen.
Kenaikan terbesar sejak pemerintah mulai melakukan program tes dan pelacakan pada akhir Mei 2020.
Para menteri kabinet Johnson telah membuka beberapa sektor ekonomi di Inggris dan tengah mencoba fokus menangani kasus baru dengan menargetkan lockdown parsial.
Pemerintah telah berjanji akan membuka sekolah di seluruh Inggris pada September mendatang.
Baca Juga
Langkah ini disarankan oleh Chief Medical Office Chief Whitty. Namun, dia menilai pembatasan harus tetap dilakukan di beberapa sektor ekonomi guna memastikan gelombang virus tidak kembali muncul.
Di seluruh Inggris, jumlah kasus naik 1.182 dalam periode 24 jam terakhir, Kamis (20/8/2020), dibandingkan dengan 812 hari sebelumnya.
Untuk membantu menahan penyebaran virus, pemerintah Johnson mengatakan akan membuat para pelancong yang tiba di Inggris dari Austria, Kroasia, dan Trinidad dan Tobago melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, mulai Sabtu pagi (22/8/2020).