Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Basmi Covid-19, Kearifan Lokal Jadi Andalan

Membasmi Covid-19 dari Indonesia harus menghadapinya bukan lagi soal peran pemerintah, melainkan menyoal kearifan lokal masing-masing daerah dengan kebersamaan mendorong kesadaran masyarakat.
Sebuah ondel-ondel dipasangi masker di kawasan Kramat Pulo, Jakarta, Kamis (13/8/2020). Pemerintah fokus pada tiga hal utama, yakni Indonesia sehat, Indonesia bekerja, dan Indonesia bertumbuh. Namun, yang utama dilakukan terlebih dahulu yakni sehat. /Antara
Sebuah ondel-ondel dipasangi masker di kawasan Kramat Pulo, Jakarta, Kamis (13/8/2020). Pemerintah fokus pada tiga hal utama, yakni Indonesia sehat, Indonesia bekerja, dan Indonesia bertumbuh. Namun, yang utama dilakukan terlebih dahulu yakni sehat. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Membasmi Covid-19 dari Indonesia harus menghadapinya bukan lagi soal peran pemerintah, melainkan menyoal kearifan lokal masing-masing daerah dengan kebersamaan mendorong kesadaran masyarakat.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Widodo Muktiyo mengakui saat ini seolah-olah komunikasi publik terkait dengan Covid-19 ini buruk.

"Sejak awal tak berani sanksi, Idulfitri saja yang melanggar diminta balik lagi saja, ini jangan sampai mentang-mentang, bangsa kita yang permisif ini jadi problem," jelasnya dalam Tirakatan Virtual Nasional Solopos, Minggu (16/8/2020).

Saat ini, terangnya, pemerintah fokus pada tiga hal utama, Indonesia sehat, Indonesia bekerja, dan Indonesia bertumbuh. Namun, yang utama dilakukan terlebih dahulu yakni sehat.

Dia menegaskan saat ini Instruksi Presiden No.6/2020 menjadi pegangan pemerintah pusat dan daerah. Regulasi ini terangnya, penting, tinggal penegakannya berbasis kearifan lokal yang digulirkan.

"Kalau bisa dipegang betul senjata masker, ini makna baru yang harus digelorakan, boleh ketemu orang dengan jumlah terbatas tapi tetap masker," katanya.

Dia menegaskan pentingnya upaya melalui kearifan lokal, edukasi lewat pendekatan daerah. "Ini pelajaran adanya pandeminya per 100 tahun terjadi, modelnya sudah tak fisik lagi pendekatannya, tetapi dengan pendekatan siber," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper