Bisnis.com, JAKARTA - Kaum diaspora Jepang dan Indonesia menerbitkan buku berisi esai yang berisi kajian rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Peluncuran buku berjudul "Pustaka Aditya" tersebut digelar oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Kyoto-Shiga (PPIKS) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka-Jepang menggelar diskusi virtual bertajuk "Kyoto Ideas Forum".
Konsul Jenderal KJRI Osaka – Jepang Mirza Nurhidayat mengatakan pemindahan IKN bukan perihal memindahkan ibu kota dan segala kegiatan administrasinya saja. Lebih dari itu, ada faktor pemindahan manusia yang tentunya menjadi hal yang krusial bagi kemajuan suatu bangsa.
"Banyak aspek yang harus direncanakan secara matang, misalnya pembangunan infrastruktur dan persiapan administratif ibu kota, pemindahan penduduk dalam jumlah besar, pemenuhan kebutuhan energi, dan manajemen sampah," katanya, Minggu (16/8/2020).
Dia mengatakan kepentingan untuk memindahkan manusia idak hanya untuk kesejahteraan penduduk, tetapi bertujuan untuk menciptakan peradaban lestari dalam aspek sosial, teknologi dan lingkungan di IKN baru.
Karena itu, Mirza menilai paradigma atau kebiasaan atau hidup baru dalam mendukung terciptanya peradaban perlu dibentuk dengan persiapan yang matang. Dia berharap pertumbuhan kegiatan ekonomi dapat didorong untuk menjadi peka terhadap kawasan penyangga kehidupan di sekitar IKN baru melalui simpul ekonomi lokal.
"Pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan dapat diusahakan melalui sumber daya yang adaptif dan sistem yang terpadu," katanya.
Melalui Kyoto Ideas Forum, PPI Kyoto-Shiga mengundang para diaspora untuk bersama-sama memberikan kontribusi berupa pemikiran, ide, gagasan, dan solusi dari hal-hal terkait pemindahan IKN dalam bentuk esai.
Kegiatan KIF diawali dengan pengumpulan essai dari para diaspora di Jepang dan Indonesia. Para penulis merupakan pelajar, mahasiswa S1/S2/S3, ilmuwan (dosen atau peneliti) Indonesia yang berkarir di Jepang, WNI yang sedang berada di Jepang, dan alumni institusi pendidikan di Jepang.
Setelah diseleksi, akhirnya terkumpul dan terpilih sebanyak 26 naskah dikompilasi menjadi bagian (chapter) dari buku yang berjudul “Pustaka Aditya”.
Buku ini kemudian akan dipersembahkan untuk pemerintah Indonesia sebagai salah satu sumbangsih pemikiran dan gagasan praktis dari diaspora yang sedang atau pernah
terkoneksi dengan Jepang.
Pengalaman hidup dan tinggal di Jepang para Diaspora menjadi inspirasi untuk penulisan essai, sehingga banyak pemikiran praktis yang terilhami dari negara Jepang dan tentunya
memiliki potensi untuk diaplikasikan di IKN yang baru.