Bisnis.com, JAKARTA - Obat virus corona (Covid-19) hasil temuan dari tim gabungan tengah diajukan ke BPOM untuk memperoleh izin edar ke masyarakat.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa merencanakan untuk menemui Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Rabu pekan depan untuk mengajukan permohonan izin edar obat Covid-19. Adapun obat Covid-19 merupakan temuan tim gabungan dari TNI AD, BIN, dan Universitas Airlangga.
Obat ini merupakan kombinasi dari beberapa jenis obat dan diklaim memiliki keampuhan hingga 98 persen untuk menyembuhkan pasien yang tanpa alat bantu ventilator. "Itu dalam rangka secara resmi meminta dukungan untuk percepatan izin," katanya dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Sabtu (15/8/2020).
Sambil menanti izin keluar, maka tim gabungan akan menginventarisir setiap hal yang diperlukan untuk produksi massal obat ini. "Termasuk proposal anggaran dan detailnya," beber Andika.
Dia juga meminta agar Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat membantunya dalam mengusulkan anggaran kepada pemerintah untuk TNI agar bisa membiayai produksi obat ini. Dukungan anggaran ini juga diperlukan jika ingin diberikan gratis pada masyarakat.
"Seperti halnya vaksin. Vaksin kan tidak dijual melainkan pemerintah yang menganggarkan dan kemudian memberikan vaksin," tuturnya.
Baca Juga
Rektor Universitas Airlangga (Unair) M. Nasih mengatakan ada tiga kombinasi obat yang dihasilkan dan telah mengikuti uji klinis. Pertama, Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci.
"Ternyata setelah kami kombinasikan daya penyembuhannya meningkat dengan sangat tajam dan baik. Untuk kombinasi tertentu itu sampai 98 persen efektivitasnya," kata Nasih.