Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduh! Cawapres AS Kamala Harris Masih Berutang Dana Kampanye US$1,1 Juta

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Federal, Harris mengumpulkan dana kampanye sekitar US$39 juta untuk kampanye kepresidenannya pada 2019, termasuk transfer dari akun kampanye Senatnya. Sementara itu, ia menghabiskan sekitar US$40 juta selama kampanye.
Calon Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris./Bloomberg.
Calon Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris./Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA Calon wakil presiden Amerika Serikat Kamala Harris ternyata masih memiliki tagihan senilai US$1,1 juta yang belum terbayarkan dari kampanye untuk nominasi calon presiden dari Partai Demokrat

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Federal, Harris mengumpulkan dana kampanye sekitar US$39 juta untuk kampanye kepresidenannya pada 2019, termasuk transfer dari akun kampanye Senatnya. Sementara itu, ia menghabiskan sekitar US$40 juta selama kampanye.

Dia menangguhkan kampanyenya pada bulan Desember 2019 menyusul penurunan jumlah jajak pendapat dan penggalangan dana. Pada akhirnya, beberapa sejumlah tagihan dari vendornya belum terbayarkan.

Pada hari Selasa, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengumumkan bahwa Harris akan menjadi cawapres pasangannya, menjadikannya wanita kulit hitam dan India-Amerika pertama yang mendapatkan kesempatan tersebut.

Firma hukum internasional Perkins Coie LLP memiliki piutang senilai US$523.883 pada akhir Juni. Sementara itu, penyedia keamanan perusahaan dan swasta TorchStone Global LLC memiliki piutang US$160.702, sedangkan perusahaan konsultan politik California SCRB Strategies masih memiliki piutang senilai US$92.408 yang belum terbayarkan.

Kampanye Harris berakhir pada Juni dengan sisa dana sebesar US$116.380. Jumlah tersebut tidak cukup untuk melunasi utangnya. Tahun ini, para donatur telah memberikan lebih dari US$48.000, termasuk sumbangan maksimum US$2.800 dari pendiri Cornerstone OnDemand Inc. Adam Miller dan istrinya Staci. Berdasarkan undang-undang federal, kampanye tidak dapat ditutup jika masih ada utang.

Meskipun Biden telah mengadakan penggalangan dana besar-besaran bersamanya, kampanyenya hanya dapat menawarkan sedikit dukungan keuangan, hanya mencapai US$2.000. Komite Nasional Demokrat hanya dapat memberikan US$5.000. Tetapi Biden dapat meminta para donaturnya untuk berkontribusi pada kampanye Harris.

Setelah Hillary Clinton secara resmi mengakhiri pencalonan di tahun 2008 dan meninggalkan utang senilai US$20 juta, calon dari partai tersebut, Barack Obama, meminta para pendukungnya untuk membantu menutup utangnya.

Hillary tidak membayar penuh utangnya hingga tahun 2013. Sebagai menteri luar negeri saat itu, dia secara hukum dilarang mengumpulkan uang untuk membayar utang kampanyenya.

Upaya pemilihan kembali Obama yang sukses pada tahun 2012 tidak mampu menutup kewajiban utangnya hingga awal tahun 2016. Kampanye tersebut berakhir pada tahun 2012 dengan utang senilai US$5,6 juta dan saldo tersisa senilai US$3,3 juta.

Dibandingkan kandidat awal lain di Partai Demokrat, jumlah kewajiban Harris yang belum terbayarkan masih lebih kecil. Kampanye Elizabeth Warren berhutang US$1,8 juta pada akhir Juni, dengan dana kampanye tersisa US$833.314 di bank. Senator Cory Booker juga memiliki utang senilai US$785.890.

Tetapi Harris memiliki cara lain untuk melunasi utang tanpa membutuhkan donasi yang besar. Dia menghasilkan lebih dari US$386.000 pada bulan April dan Mei dengan menyewakan daftar pendukungnya ke perusahaan konsultan digital, dan kemungkinan besar dapat terus menghasilkan pendapatan dengan cara itu.

Selain itu, jika tim kampanye memiliki aset fisik yang tersisa, seperti komputer atau furnitur, dia dapat mencoba menjualnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper