Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden Amerika Serikat daro Partai Demokrat, Joe Biden, telah resmi memilih Kamala Harris sebagai pendampingnya dalam pilpres yang akan dihelat pada November mendatang.
Dalam pilpres kali ini, Biden dan Harris akan menhadapi petahana Presiden Donald Trump yang masih menjadi calon presiden dari Partai Republik. Kamala Harris dinilai menjadi pasangan yang cocok untuk menghadapi Trump.
"Saya mendapat kehormatan besar untuk mengumumkan bahwa saya telah memilih @KamalaHarris. Dia pejuang yang tak kenal takut untuk rakyat kecil dan salah satu pegawai negeri terbaik di negara ini sebagai pasangan saya," kata Biden di Twitter seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (12/8/2020).
Dengan latar belakang sebagai jaksa dan senator, posisi Kamala Harris, calon wakil presiden AS saat ini mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Lantas siapakah Kemala Haris? Berikut sejumlah fakta soal Kamala Harris :
1. Wanita ras kulit hitam pertama yang maju di pilpres AS.
Harris Lahir di Oakland, California pada 1964 dari pasangan imigran asal Jamaika dan India. Dia merupakan anak sulung dari dua bersaudara.
Mendiang ibunya, Shyamala Gopalan merupakan peneliti kanker dan aktivis HAM keturunan India. Sementara ayahnya adalah warga naturalisasi AS dan berlatar belakang sebagai profesor ekonomi dari Stanford University.
2. Berlatar belakang sebagai jaksa.
Dia merupakan pengacara umum California pada 2011 -2017 dan mantan pengacara distrik San Fransisco pada 2004 - 2011.
Dilansir dari The Guardian, Harris berjuang unuk mendamaikan catatan penuntutan dengan dukungannya untuk reformasi peradilan pidana, menghadapi kritik dari kaum proresif.
Namun, didapuknya Harris sebagai cawapres mendapat dukungan dari berbagai kalangan politik.
3. Sempat menjadi anggota senat
Harris menjadi senator pada 2016. Dia menjadi wanita kulit hitam pertama yang bertahan dalam lingkaran senat lebih dari satu dekade.
Dia dikenal menjadi salah stau senator yang cukup intens dalam melakukan interogasi terhadap pejabat di lingkungan oemerintahan Trump, termasuk Brett M. Kavanaugh dan Pengacara Umum Jeff Sessions.
4. Pernah menjadi rival Biden saat nominasi calon presiden dari Demokrat.
Harris pernah berdebat sengit dengan Biden soal kebijakan bus sekolah pada 1970-an. Harris menyerang Biden yang pada tahun tersebut merupakan senator mewakili Delaware. Biden menentang kebijakan yang bertujuan mengintegrasikan sekolah publik agar mengakhiri rasisme tersebut.
"Ada anak perempuan di California yang berasal dari kelas dua untuk mengintegrasikan sekolah publiknya dan dia naik bus ke sekolah setiap hari, dan anak perempuan itu adalah saya," ungkapnya dikutip dari New York Times.
Dia sempat mendapatkan dukungan setelah debat pertama, tetapi secara bertahap kehilangan suara. Akhirnya, Harris keluar dari pencalonan presiden karena kehabisan uang.
5. Menawarkan visi-misi yang berbeda dengan calon lainnya
Dia kandidat pertama yang mengusulkan implementasi perizinan pembatasan aborsi oleh negara bagian. Hal ini kemudian didukung oleh sebagian besar kandidat Demokrat.
Selain itu, Harris juga merupakan pendukung keras terhadap isu rasisme setelah kematian George Floyd yang tewas di tangan polisi.
Sebagai salah satu anggota senat, dia mendukung proposal untuk merombak kepolisian AS dan menjadikan lynching (penghakiman massa tanpa pengadilan) sebagai kejahatan federal.
