Bisnis.com, JAKARTA - Kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan China tetap berjalan di tengah eskalasi ketegangan diantara kedua negara.
Penasihat ekonomi utama Presiden AS Donald Trump, Larry Kudlow mengatakan China secara substansial meningkatkan pembelian barang-barang AS. Dia menepis kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan antara kedua negara dapat membahayakan kesepakatan tersebut.
"Satu bidang yang kami tangani adalah perdagangan. Keadaannya baik-baik saja sekarang," kata Kudlow pada konferensi pers Gedung Putih, dilansir Bloomberg, Rabu (12/8/2020).
Kudlow melanjutkan, China masih berjanji untuk melaksanakan perdagangan fase satu dan bukti menunjukkan bahwa negara itu meningkatkan pembelian, terutama komoditas.
Pada Januari lalu, China berjanji untuk membeli tambahan US$200 miliar barang dan jasa AS pada level 2017 hingga akhir 2021. Perjanjian itu menghentikan perang perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia, meskipun hubungannya telah memburuk di hampir semua bidang lainnya.
Sementara itu menurut perhitungan Bloomberg, hingga akhir Juni, China baru membeli sekitar 23 persen dari total target pembelian untuk 2020 senilai lebih dari US$170 miliar barang. Pejabat senior AS dan China berencana untuk meninjau implementasi perjanjian perdagangan pada 15 Agustus mendatang.
Baca Juga
Sejak dimulainya pandemi Covid-19, hubungan AS-China kembali memburuk, dengan kedua negara bentrok di berbagai bidang termasuk penyebaran virus, masalah Hong Kong, dan teknologi.