Bisnis.com, JAKARTA – McDonald's mengajukan tuntutan terhadap mantan chief execuvite officer Steve Easterbook atas tuduhan menyembuyikan skandal hubungan seksual dengan staf perusahaan.
Dikutip dari BBC, Selasa (11/8/2020), perusahaan memecat Mr Easterbrook tahun lalu setelah menemukan dia memiliki hubungan suka sama suka dengan seorang karyawan. Belakangan diketahui bahwa Easterbrook juga memiliki hubungan dengan tiga karyawati lainnya.
Dalam tuntutan tersebut, perusahaan fastfood terkemuka di dunia tersebut menuduh Easterbrook berbohong selama penyelidikan dan meminta kompensasi kerugian senilai US$40 juta (Rp589 miliar).
Raksasa makanan cepat saji itu melarang segala jenis hubungan intim antara karyawan secara langsung atau tidak langsung
Pada saat pencopotan Easterbrook pada November, McDonald's mengatakan pihaknya hanya memiliki bukti hubungan non-fisik dan suka sama suka, yang terdiri dari pesan teks dan panggilan video yang intim.
Perusahaan kemudian sepakat untuk mengakhiri kontak Mr Easterbrook "tanpa sebab", karena menghindari perselisihan hukum berlarut-larut.
Tetapi setelah menerima petunjuk dari seorang karyawan pada bulan Juli, McDonald’s kemudian itu memulai penyelidikan kedua dan menemukan "bukti tak terbantahkan" dari tiga hubungan seksual lainnya.
Para penyelidik menemukan foto-foto telanjang yang dikirim dari akun email perusahaan Easterbrook serta pesan yang menunjukkan bahwa dia menyetujui pemberian saham perusahaan senilai ratusan ribu dolar kepada salah satu karyawan "tak lama setelah hubungan seksual pertama mereka".
McDonald's mengatakan bahwa jika mereka mengetahui informasi ini sebelumnya, mereka tidak akan menyetujui pembayaran uang pesangon senilai jutaan dolar tersebut.
Perusahaan mengatakan awalnya tidak menemukan foto dan pesan tersebut karena Easterbrook telah menghapusnya dari teleponnya. Investigasi kedua juga mencari data di server perusahaan.
Dikatakan Mr Easterbrook melanggar kewajibannya kepada perusahaan dengan berbohong ketika ditanya tentang perilakunya dalam upaya untuk mendapatkan pesangon yang lebih besar.
Penerus Easterbrook di McDonald's, Chris Kempczinski, menyerukan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai perusahaan seperti integritas, inklusi, dan mendukung komunitas lokal.
"McDonald's tidak mentolerir perilaku dari karyawan mana pun yang tidak mencerminkan nilai-nilai kita," tulis Kempczinski dalam memo internal, seperti dikutip New York Times.
"Saat kita berkomitmen kembali pada nilai-nilai kita, yang lebih dari sebelumnya, dan sekarang adalah waktu untuk bersandar pada apa yang kita perjuangkan dan bertindak sebagai kekuatan positif untuk perubahan," lanjutnya