Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emil Salim Minta Jokowi Batalkan Ekspor Benih Lobster. Kenapa?

Ekonomi senior Indonsia ini mengkritik Permen KP No.12/2020 tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting, dan Rajungan Di Wilayah Negara Republik Indonesia.
Benih lobster/Antara-Umarul Faruq
Benih lobster/Antara-Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom senior Emil Salim meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membatalkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.12/2020.

Menurutnya, ekspor ratusan juta ekor benih lobster yang diizinkan melalui beleid tersebut justru akan merugikan negara.

"Mengizinkan ekspor benih bening lobster mengurangi kesempatan nelayan pengembang Iobster nasional menaikkan nilai tambah lobster serta hasil pendapatannya. Semata-mata demi keuntungan eksportir mengekspor benih lobster pada kompetitor kita di luar negeri," cuitnya melalui akun pribadi Twitter @emilsalim2010 pada Sabtu (9/8/2020).

Gelombang kritikan atas penerbitan Permen KP No.12/2020 tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting, dan Rajungan Di Wilayah Negara Republik Indonesia ini masih terus berdatangan dari berbagai pihak.

Sebelumnya, Pengurus Pusat Muhammadiyah dan Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) juga telah menyatakan sikap terhadap permen tersebut.

Dikutip dari Tempo.co, Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menentang keras kebijakan pemerintah membuka ekspor benih lobster karena tidak akan memberikan keuntungan dalam jangka panjang.

Dia pun meminta aturan yang diterbitkan Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait ekspor benur dikaji ulang.

Senada, Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) juga menolak ekspor benih lobster dan meminta pemerintah segera menghentikannya. Hal itu tertuang dalam kajian LBM PBNU pada 4 Agustus 2020.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper