Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ini, RSD Wisma Atlet Rawat 1.329 Pasien Covid-19

Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSD Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta pada Jumat (7/8/2020) mencapai 1.329 orang.
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool

Bisnis.com, JAKARTA — Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta pada hari ini, Jumat (7/8/2020) merawat 1.329 pasien rawat inap terkait Covid-19.

Perwira Penerangan Kogabwilhan-I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan ada pengurangan pasien rawat inap sebanyak tujuh orang pada hari ini.

“Sementara itu, pasien positif Covid-19 berkurang 12 orang setelah dilakukan tes swab. Sehingga saat ini pasien positif Covid-19 yang dirawat sebanyak 1.324 orang,” kata Aris melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jumat (7/8/2020).

Sementara itu, dia menerangkan, RSD Wisma Atlet tengah merawat 5 pasien suspek terkait Covid-19. Dengan kata lain, ada penambahan dua orang pasien suspek pada hari ini.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti membeberkan kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit DKI Jakarta sedang dalam kondisi kritis.

“Saat ini kita sedang dalam kondisi yang kritis karena harian kapisitas tempat tidur yang terpakai lebih dari 50 persen, tentu kita harus waspada,” kata Widyastuti saat memberi keterangan dalam sebuah webinar pada Kamis (6/8/2020).

Jika tidak ditambahkan, dia menyatakan ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di wilayah DKI Jakarta bakal jebol atau melampaui kapasitas.

“Kalau tidak ditambahkan kapasitas tempat tidurnya, sementara testing kita harian 5.000 spesimen yang kita lakukan secara gratis kemudian ditambahkan kolaborasi dengan laboratorium swasta tentu akan jebol karena tidak cukup,” ujar Widyastuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper