Bisnis.com, JAKARTA - Filipina akan kembali melakukan lockdown ketat terhadap Manila mulai Selasa (4/8/2020), setelah lonjakan kasus naik hingga lima kali lipat.
Presiden Rodrigo Duterte menyetujui proposal Kabinetnya untuk memperketat pembatasan di metro Manila dan provinsi terdekat selama 15 hari, mengikuti rekomendasi dokter untuk memberlakukan kembali lockdown karena ada lonjakan infeksi yang membanjiri sistem kesehatan negara tersebut.
Kasus-kasus virus lokal Covid-19 naik lagi hingga menyentuh jumlah 103.185 kasus pada hari Minggu (3/8/2020), tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia. Dari data tersebut, sebanyak 2.059 pasien Covid-19 telah meninggal.
Di bawah karantina yang lebih ketat, masyarakat wajib tinggal di rumah dan transportasi umum, termasuk perjalanan udara, akan dihentikan. Mal kecuali toko rekreasi dan restoran diberikan izin tetap buka. Meskipun, restoran hanya diizinkan untuk melayani pesanan take-out.
Pelayanan logistik dan pengiriman dapat dibuka dengan setengah dari tenaga kerjanya. Tukang cukur, salon dan pusat kebugaran akan tutup.
Selain meneken proposal lockdown, Duterte juga menyetujui perekrutan 10.000 profesional medis dan rekomendasi untuk aturan karantina untuk membatasi penyebaran antar wilayah.
Hal tersebut disampaikan oleh jurubicara pemerintah Harry Roque.
Beberapa hari sebelum penutupan yang lebih ketat diumumkan, Menteri Keuangan Carlos Dominguez mengatakan ekonomi Filipina - yang menghadapi kontraksi terdalam dalam tiga dekade - mulai pulih dari dampak lockdown ketat yang diberlakukan pada April dan Mei lalu.