Bisnis.com, JAKARTA - Polri berhasil menangkap dan membawa kembali buron kelas kakap Joko Soegiharto Tjandra alias Djoko Tjandra dari Malaysia dalam waktu relatif singkat.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa suksesnya operasi tersebut tidak terlepas dari komitmen serius yang ditetapkan pihak kepolisian. Oleh karena itu, pihaknya tidak membutuhkan waktu hingga belasan tahun untuk menangkap buronan kasus korupsi cessie Bank Bali tersebut.
Keberhasilan itu, jelas dia, juga menjadi jawaban atas keraguan publik selama ini terhadap upaya aparat penegak hukum dalam mengejar buronan korupsi.
"Dan hari ini, kami tunjukkan komitmen kami bahwa Djoko Tjandra bisa kami amankan dan kami tangkap," jelas Listyo, Kamis (31/7/2020).
Kabareskrim mengaku hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk menangkap Djoko Tjandra. Dia mengisahkan bahwa Polri bekerjasama secara serius dengan Polis Diraja Malaysia.
Dengan begitu, posisi buronan Joko Soegiharto Tjandra bisa terdeteksi pada siang hari tadi, Kamis (30/7/2020). Kemudian pada sore harinya, buronan tersebut berhasil diamankan, lalu dipulangkan ke Indonesia untuk menjalani hukuman pidana badan.
Baca Juga
"Tadi siang lokasinya sudah terdeteksi dan sore sudah diamankan, kemudian dibawa pulang ke Indonesia," tuturnya, Kamis (30/7/2020).
Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, Djoko Tjandra telah tiba di Bandara Udara Halim Perdanakusuma dengan menggunakan pesawat jet bertuliskan The Grace. Djoko Tjandra tiba sekitar pukul 22.39 WIB dengan mengenakan baju tahanan berwarna orange dan tangan diborgol.
Buronan Joko Tjandra langsung turun dari pesawat jet pribadi tersebut didampingi oleh Listyo bersama pihak Kejaksaan Agung dan sejumlah Direktur di Bareskrim Polri.
Usai memberikan keterangan pers kepada media, buronan kelas kakap Joko Soegiharto Tjandra itu langsung digiring ke Bareskrim Polri untuk ditahan tim penyidik.