Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efektif Tangani Kasus Covid-19, Pertumbuhan Ekonomi Eropa Diyakini Lampaui AS

Laporan Goldman Sachs Group Inc. dan JPMorgan Chase & Co menyinggung efektifnya kebijakan Eropa memutus penyebaran Covid-19.
Seorang pria menghitung lembaran uang euro dan dolar AS./Bloomberg-Kerem Uzel
Seorang pria menghitung lembaran uang euro dan dolar AS./Bloomberg-Kerem Uzel

Bisnis.com, JAKARTA — Perekonomian Eropa diproyeksi mampu bangkit lebih baik dari dampak pandemi Covid-19 ketimbang AS, didukung oleh respons yang lebih efektif dalam menghadapi wabah virus corona.

Laporan Goldman Sachs Group Inc. menggarisbawahi efektifnya kontrol penyebaran Covid-19 di Benua Biru sebagai alasan pemulihan ekonomi yang lebih mulus dibandingkan di kawasan lain.

"Sangat jelas bahwa zona Euro menunjukkan penurunan yang tajam, tapi kami memproyeksi kawasan ini akan rebound lebih tajam pula," ungkap Kepala Ekonom Eropa Goldman Sachs Jari Stehn seperti dilansir Bloomberg, Minggu (26/7/2020).

Menurutnya, ekonomi Eropa bisa melampaui pertumbuhan AS dalam 1-2 tahun.

JPMorgan Chase & Co. juga memerkirakan wilayah Eropa mampu tumbuh lebih tinggi karena terbukti sukses memotong rantai mobilitas dan penyebaran virus corona. Meskipun angka mobilitas masyarakat kembali naik, tapi gelombang kedua kasus baru dinilai mampu ditekan berkat contract tracing, kewajiban penggunaan masker, dan kebijakan pembatasan sosial.

Di sisi lain, penggunaan masker masih menjadi kontroversi di AS. Pemerintah negara bagian dan pemerintah pusat pun belum sepakat soal rencana pembukaan kembali aktivitas bisnis dan sekolah.

"Sebagai kawasan yang paling terpukul oleh pandemi, kami rasa Eropa akan pulih lebih baik," ucap Kepala Ekonom JPMorgan Bruce Kasman.

JPMorgan memprediksi ekonomi Eropa menyusut 6,4 persen pada 2020, lebih rendah dari proyeksi ekonomi AS yang sebesar 5,1 persen. Namun, Eropa diyakini mampu rebound hingga 6,2 persen pada tahun depan, jauh di atas AS yang diperkirakan hanya tumbuh 2,8 persen.

Sejak 1992, AS nyaris selalu berada di atas Eropa dalam hal pertumbuhan ekonomi. Tercatat hanya delapan kali posisi ini terbalik.

Data IMF menunjukkan Eropa mampu tetap tumbuh di tengah krisis finansial 2008, berbanding terbalik dengan AS yang ekonominya terpangkas. Tetapi, setahun kemudian, ekonomi zona Eropa terkontraksi hingga 4,5 persen sedangkan Negeri Paman Sam hanya terkontraksi 2,5 persen.

Survei Bloomberg memprediksi ekonomi Eropa bisa menyusut hingga 12 persen pada periode April-Juni 2020. Adapun AS diproyeksi terkontraksi hingga 35 persen secara year-on-year (yoy) atau sekitar 10 persen secara kuartalan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper