Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 membeberkan terdapat tiga prinsip utama yang mesti dipenuhi dalam pembuatan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Ketiga prinsip itu meliputi: aman, tepat, dan cepat.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menerangkan prinsip aman berarti vaksin itu mesti mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat Indonesia atau tidak ada efek samping dari penggunaannya.
“Prinsip kedua [tepat] artinya betul-betul vakin tersebut bisa menimbulkan kekebalan spesifik pada virus yang beredar di Indonesia,” kata Wiku saat memberi keterangan pers secara virtual melalui Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jakarta, pada Jumat (24/7/2020).
Ketiga, vaksin itu mesti cepat karena kondisi yang dihadapi dunia di tengah pandemi Covid-19.
“Dalam konteks cepat harus bisa diproduksi juga dengan baik, dan dalam jumlah yang memadai untuk betul-betul dapat memberikan vaksin kepada seluruh rakyat Indonesia yang perlu diberikan perlindungan,” kata dia.
Baca Juga
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memastikan menggandeng perusahaan swasta PT Kalbe Farma Tbk, selain PT Bio Farma (Persero) terkait upaya percepatan pembuatan vaksin Covid-19.
Adapun upaya pembuatan vaksin itu merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan biofarmasi asal China Sinovac Biotech yang ditargetkan rampung pada awal 2021. Saat ini tahapan pembuatan vaksin itu berada pada tahap ketiga uji klinis.
“Sudah pasti bahwa kita menginginkan bahwa produksi vaksin akan dilakukan oleh perusahaan yang berasal dari Indonesia, dalam hal ini sementara adalah PT Bio Farma (Persero), dan juga ada rencana dengan pihak swasta yaitu PT Kalbe Farma,” kata dia.
Malahan, dia membeberkan, kerja sama dalam negeri ini bakal terus berkembang dengan berbagai alternatif dan potensi yang ada.
“Mohon para pakar, ahli dan lembaga untuk inklusif. Mari kita gunakan sumber daya nasional dan keahlian dengan baik,” kata Wiku.
Khusus konsorsium Bio Farma dan Sinovac, saat ini jumlah relawan dan lama uji klinis tahap 3 masih dalam pembahasan di tingkat Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.