Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memastikan menggandeng perusahaan swasta PT Kalbe Farma Tbk, selain PT BIo Farma (Persso) terkait upaya percepatan pembuatan vaksin Covid-19.
Adapun upaya pembuatan vaksin itu merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan biofarmasi asal China Sinovac Biotech yang ditargetkan rampung pada awal 2021. Saat ini tahapan pembuatan vaksin itu berada pada tahap ketiga uji klinis.
“Sudah pasti bahwa kita mengingikan bahwa produksi vaksin akan dilakukan oleh perusahaan yang berasal dari Indonesia, dalam hal ini sementara ada PT Bio Farma (Persero), dan juga rencana dengan pihak swasta yaitu PT Kalbe Farma,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui keterangan resmi virtual di Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jakarta, pada Jumat (24/7/2020).
Malahan, Wiku membeberkan, kerja sama dalam negeri ini bakal terus berkembang dengan berbagai alternatif dan potensi yang ada.
“Mohon para pakar, ahli dan lembaga untuk inklusif. Mari kita gunakan sumber daya nasional dan keahlian dengan baik,” kata dia.
PT Bio Farma (Persero) menyatakan produksi massal vaksin Virus Corona dapat dimulai pada awal tahun depan. Pada tahap awal, perusahaan berpelat merah ini menargetkan untuk menghasilkan 40 juta dosis vaksin per tahun.
“Untuk tahap pertama sesuai dengan target penyelesaian uji klinis Januari. Pada saat uji klinis dan izin edar keluar, kami sudah menargetkan untuk selesai sekitar 40 juta dosis per tahun,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir usai rapat dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Honesti menambahkan bahwa Bio Farma menyiapkan kemampuan maksimal produksi 100 juta dosis per tahun. Kemudian, pada tahun berikutnya akan ekspansi menuju 250 juta dosis per tahun.