Bisnis.com, JAKARTA - Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat tetap menghindari jabat tangan.
Dia mengatakan saat physical distancing, masyarakat harus menghindari jabat tangan, tos, berbisik kepada teman, serta bernyanyi.
"Kenapa tidak boleh? Covid-19 ditularkan melalui percikkan air yang berasal dari mulut dan hidung seperti kita berbicara batuk bersin bahkan bernyanyi," katanya, Minggu, (19/7/2020).
Lebih lanjut, berdasarkan imbauan organisasi kesehatan dunia (WHO) dan Kemenkes minimal jarak aman untuk menghindari percikan tersebut adalah satu meter.
Kata dia, orang yang terinfeksi dapat saja terlihat sehat. Namun mampu menularkan virus melalui bersihkan liur batuk atau bersin. Alhasil, physical distancing penting untuk mencegah orang yang terinfeksi melakukan kontak dengan orang yang sehat, dan menularkan Covid-19.
Menjaga jarak aman lanjutnya dapat membatasi penyebaran atau penularan virus. Dalam prakteknya, sambung dia, hal itu juga dapat direalisasikan dengan beberapa hal penting seperti keluar rumah hanya untuk urusan yang penting.
Baca Juga
"Seperti untuk membeli kebutuhan pokok atau keadaan darurat atau orang lain dengan lambaian tangan," katanya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 1.639 orang, sehingga total pasien terkonfirmasi Covid-19 menjadi 86.521 kasus.
Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh bertambah 2.133 orang, sehingga totalnya menjadi 45.401 orang. Di sisi lain, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 127 orang, menjadi 4.143 orang.