Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh, Susahnya Belajar Jarak Jauh di Tengah Wabah Corona

Setelah dilakukan evaluasi, ternyata banyak guru mengeluhkan kalau PJJ bakal menjadi permanen, karena mereka tak memiliki kapasitas penuh meskipun diberikan pilihan untuk memberikan pembelajaran secara daring dan luring.
Siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Pasawahan mengerjakan tugas sekolah di pos kamling Desa Pasawahan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis, (16/7/2020). Pelajar yang tinggal di desa terpecil terpaksa mengerjakan tugas sekolah di luar rumah lantaran keterbatasan jaringan internet sedangkan sekolah hanya bisa memfasilitasi kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring mengunakan aplikasi WhatsApp Grup serta Facebook Messenger. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Pasawahan mengerjakan tugas sekolah di pos kamling Desa Pasawahan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis, (16/7/2020). Pelajar yang tinggal di desa terpecil terpaksa mengerjakan tugas sekolah di luar rumah lantaran keterbatasan jaringan internet sedangkan sekolah hanya bisa memfasilitasi kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring mengunakan aplikasi WhatsApp Grup serta Facebook Messenger. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Pelaksanaan di Lapangan

Lalu, bagaimana pelaksanaannya di lapangan? Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau tak semuanya memiliki kondisi yang sama dan memadai.

Setelah dilakukan evaluasi, ternyata banyak guru mengeluhkan kalau PJJ bakal menjadi permanen, karena mereka tak memiliki kapasitas penuh meskipun diberikan pilihan untuk memberikan pembelajaran secara daring dan luring.

Adapun, sejumlah pihak juga merasa bahwa PJJ justru melanggar hak-hak guru, orang tua, dan anak.

Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat menegaskan agar pemerintah, terutama Kemendikbud tidak membuat proses PJJ menjadi permanen setelah pandemi selesai.

Anggota DPR Komisi X sekaligus Panja PJJ Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan bahwa beberapa kali Komisi X telah menanyakan kepada pihak Kemendikbud terkait mempermanenkan PJJ, namun masih belum mendapat jawaban jelas.

“Harapannya, usulan kami didengar agar PJJ tak berkelanjutan,” kata Agustina beberapa waktu lalu.

Menurutnya, proses sekolah melalui PJJ tidak akan memenuhi upaya dan keinginan orang tua utnuk mempersiapkan anak menghadapi dunia nyata. Jika sekolah PJJ, anak tidak akan siap dan benar merespons segala fenomena jika mereka tidak pernah melakukan sentuhan sosial seperti di dalam kelas.

Kemudian, Komisi X DPR juga menemukan banyak anak didik yang mengatakan dengan PJJ lebih nyaman karena bisa belajar lebih santai. Menurutnya ini bertentangan dengan tujuan sekolah, dimana anak dididik bukan untuk bersantai.

“Harapannya peserta didik tidak bersantai-santai malah. Ini justru mengkhawatirkan apakah kebijakan PJJ ini nantinya mengganggu kualitas perilaku anak-anak tersebut,” ucap Agustina.

Selain itu, melihat beberapa program yang sedang dilakukan Kemendikbud, Agustina menyarankan lebih baik anggaran digunakan fasilitas  PJJ selama pandemi yang memadai bagi sekolah, guru, dan murid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Sekolah dan Zonasi Corona
Halaman Selanjutnya
Harus Realistis
Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper