Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peretas Rusia Incar Data Produsen Vaksin Covid-19 Inggris, AS, Kanada

Para peretas yang disponsori pemerintah Rusia mengincar perusahaan Inggris, AS, dan Kanada yang terlibat dalam pengembangan vaksin Virus Corona atau Covid-19, menurut pejabat keamanan Inggris.
Para peneliti di dunia tengah berlomba untuk menciptakan vaksin virus corona (Covid-19) yang efektif./Euronews
Para peneliti di dunia tengah berlomba untuk menciptakan vaksin virus corona (Covid-19) yang efektif./Euronews

Bisnis.com, JAKARTA - Para peretas yang disponsori pemerintah Rusia mengincar perusahaan Inggris, AS, dan Kanada yang terlibat dalam pengembangan vaksin Virus Corona atau Covid-19, menurut pejabat keamanan Inggris.

National Cyber Security Center (NCSC) Inggris menyatakan bahwa perusahaan obat-obatan dan kelompok penelitian sedang dibidik oleh kelompok yang dikenal sebagai APT29. Kelompok itu "hampir pasti" merupakan bagian dari layanan intelijen Kremlin.

Akan tetapi, para pejabat Inggris tidak mengatakan apakah ada serangan yang berhasil mencuri rahasia medis. Mereka menekankan bahwa bagaimanapun tidak ada penelitian vaksin yang bocor.

Inggris berada di garis depan dalam upaya penelitian untuk menghasilkan vaksin. Para ilmuwan di Oxford University dan Imperial College London termasuk di antara mereka yang memimpin upaya global tersebut.

Inggris biasanya jarang secara eksplisit menyatakan bahwa mereka percaya negara lain berada di belakang serangan siber yang terkoordinasi dan berkelanjutan. Akan tetapi, kali ini para pejabat Inggris mengatakan mereka telah berbagi informasi dengan AS dan Kanada mengenai hal itu.
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan "sepenuhnya tidak dapat diterima" bagi badan intelijen Rusia untuk menargetkan penelitian tentang pandemi Covid-19 seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (17/7).

Dia mengatakan: "Meski pihak lain mengejar kepentingan egois mereka dengan perilaku sembrono, Inggris dan sekutunya melanjutkan kerja keras untuk menemukan vaksin dan melindungi kesehatan global. Inggris akan terus melawan mereka yang melakukan serangan siber seperti itu dan akan bekerja dengan sekutu kami untuk meminta pertanggungjawaban pelaku.”

Para pejabat menambahkan bahwa mereka tidak dapat memastikan bahwa presiden Rusia, Vladimir Putin, akan mengetahui tentang operasi untuk menargetkan upaya penelitian vaksin. Akan tetapi sulit untuk membantahnya kalau hal itu tidak disetujui.

Sementara itu, pihak Kremlin menolak tiduhan itu. Juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov mengatakan bahwa Rusia tidak terlibat dalam upaya peretasan.

"Kami tidak memiliki informasi tentang siapa yang mungkin telah meretas perusahaan farmakologis dan pusat penelitian di Inggris," katanya. Dia menambahakn bahwa Rusia tidak ada hubungannya dengan upaya itu.

Kementerian luar negeri Rusia juga menyerukan kepada pemerintah Inggris untuk memberikan bukti tuduhan. Juru bicara Maria Zakharova mengatakan: "Pernyataan ini sangat kabur dan kontradiktif sehingga tidak mungkin untuk dipahami."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper