Bisnis.com, JAKARTA - Presidensi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) bakal dihelat pada Agustus 2020. Sebagai anggota terpilih Dewan Keamanan PBB, Indonesia bakal mendorong 3 pesan utama dalam pertemuan tersebut.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers di Istana Negara, Kamis (16/7/2020). Pertama, jelas Menlu, adalah menyatukan DK PBB dengan menjembatani kepentingan kekuatan besar dan memperkuat dialog.
"Untuk secara kolektif menyikapi pandemi Covid-19 dan kondisi yang mengancam perdamaian internasional dan keamanan," ujarnya.
Menlu Retno mengatakan pesan kedua yang ingin ditekankan Indonesia adalah upaya melestarikan perdamian pascapandemi. Langkah itu, jelasnya, perlu ditegaskan agar dunia tak hanya berfokus pada pemulihan ekonomi.
"Tetapi juga memastikan sinergi antarnegara dalam pengembangan perdamaian dan keamanan," kata Retno.
Pesan ketiga, sambung Retno, adalah memajukan upaya global untuk menghadapi tantangan keamanan yang tengah muncul selama pandemi, khususnya terkait keamanan siber, perlawanan terorisme, dan pengembangan infrastruktur kesehatan yang urgen.
Baca Juga
Di samping itu, Menlu Retno juga mengatakan bahwa Indonesia terus mendorong konsistensi penegakan keamanan dunia agar tak surut di tengah pandemi.
"Indonesia mendorong Presidensi DK PBB untuk mempercepat pelestarian perdamaian yang merefleksikan visi Indonesia dan perannya dalam DK PBB."
Seperti diketahui, DK PBB merupakan satu-satunya badan PBB yang dapat membuat keputusan yang mengikat secara hukum seperti menjatuhkan sanksi dan mengizinkan penggunaan kekuatan. DK PBB memiliki lima anggota permanen pemegang hak veto yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Cina dan Rusia.