Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilkada Tangsel 2020: Refly Harun Ungkap Peluang Menang Putri Ma’ruf Amin bila Berpasangan dengan Raffi Ahmad

Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti langkah putri putri Ma’ruf itu sebagai fenomena politik yang lumrah ihwal usaha menggaet suara.
PUTRI MA'RUF AMIN LAMAR RAFFI AHMAD JADI CALON WAKIL WALIKOTA TANGSEL. APA MASALAHNYA?!!
PUTRI MA'RUF AMIN LAMAR RAFFI AHMAD JADI CALON WAKIL WALIKOTA TANGSEL. APA MASALAHNYA?!!

Bisnis.com, JAKARTA - Putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah, menawari posisi Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kepada artis Raffi Ahmad terkait kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 mendatang.

Langkah itu sempat disampaikan putri Ma’ruf saat sowan ke kediaman Raffi Ahmad pada Selasa (14/7/2020).

Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti langkah putri putri Ma’ruf itu sebagai fenomena politik yang lumrah ihwal usaha menggaet suara.

Apalagi, bidikan putri Ma’ruf mengarah pada sosok Raffi Ahmad yang dikenal memiliki popularitas dan kekayaan yang terbilang tinggi.

Hanya saja, Refly menggarisbawahi, modal politik itu tidak cukup untuk dapat memenangkan kontestasi politik di Indonesia dengan sistem pilkada atau pemilu yang korup ditandai dengan praktik politik uang atau money politics.

“Popularitas, logistik dan enak dilihat [dari Raffi Ahmad] bisa menjadi magnet, tetapi belum bisa jadi jaminan untuk menang karena ada praktik kotor dalam pilkada seperti money politics,” kata Refly melalui kanal pribadi miliknya, Kamis (16/7/2020).

Dia mencontohkan, terdapat temuan praktik politik uang dalam Pilkada lalu diuji ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahap akhir. Maka, menurut dia, MK bakal bertanya seberapa besar margin perbedaan hasil pemungutan suara dalam pilkada itu.

“Kalau margin lebih dari dua persen, maka gamenya over. MK tidak akan menindaklanjuti kecurangan itu, jadi pesannya kalau mau curang ya curanglah securang-curangnya,” kata dia.

Dengan demikian, Refly mengingatkan, sekalipun pasangan calon memiliki popularitas dan modal politik yang besar hal itu belum menjamin kemenangan dalam sistem pilkada yang masih korup.

“Maka bisa jadi kemenangan itu tidak ditentukan oleh hukum-hukum pemilu seperti popularitas dan kapasitas logistik tetapi lebih ditentukan oleh money politics. Saya tidak habis pikir mereka ingin sekali jadi kepala daerah,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper