Bisnis.com, JAKARTA - Partai populis Polandia yang dipimpin Presiden Andrzej Duda kembali mendapat kepercayaan untuk mengendalikan negara itu setelah harapan partai liberal untuk menduduki kursi kepresidenan hilang dalam sebuah pemilu yang membuat warga negara itu terpolarisasi.
Presiden Andrzej Duda, terpilih untuk masa jabatan lima tahun lagi atas dukungan mayoritas dari kalangan usia lanjut dan warga pedesaan. Sedangkan warga Polandia yang berusia di bawah 50 tahun dan mereka yang tinggal di kota besar mendukung penantang liberal, Rafal Trzaskowski.
Dengan hampir semua surat suara dihitung hingga kemarin, Duda yang didukung oleh partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa (PiS) telah meraih 51,2% suara. Sedangkan Trzaskowski, Wali Kota Warsawa, meraih 48,8% suara.
"Terima kasih juga atas energi luar biasa yang telah kita curahkan bersama selama beberapa minggu ini," tulis Trzaskowski di akun Twitter miliknya seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (14/7/2020).
Dalam sebuah pidato singkat dia memberi selamat kepada Duda dan menyatakan harapan bahwa masa jabatannya yang kedua mungkin berbeda dari yang pertama.
Pendukung Duda merayakan apa yang mereka lihat sebagai mandat yang jelas bagi PiS untuk melanjutkan pemerintahan yang telah mengurangi kemiskinan meski menimbulkan kekhawatiran bahwa demokrasi berada di bawah ancaman.
Para kritikus dan kelompok hak asasi manusia menyatakan kekhawatiran bahwa kemenangan Duda akan meningkatkan kecenderungan untuk tidak menghargai kebebasan di dalam negeri dan dalam hubungan dengan Uni Eropa.
Selama masa jabatannya, PiS pernah bentrok dengan Brussels atas aturan hukum dan serangan terhadap pengadilan. Sedangkan hari ini Komite Kebebasan Sipil Parlemen Eropa akan menentukan apakah Uni Eropa akan mengambil langkah hukum terhadap Polandia.
Para eksekutif Uni Eropa meluncurkan investigasi terhadap supremasi hukum di Polandia sejak lebih dari empat setengah tahun yang lalu, tetapi prosesnya mereda ketika negara-negara anggota Uni Eropa terpecah atas cara merespons persoalan tersebut.
Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orbán, yang juga pernah bentrok dengan Brussels menyatakan dukungannya atas kemenangan Duda.