Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RSD Wima Atlet Rawat 1.119 Pasien Corona

Perwira Penerangan Kogabwilhan-I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan terdapat 33 pasien rawat inap yang sudah dinyatakan sembuh dari yang semula berjumlah 1.025 pasien rawat inap.
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo yang telah melakukan peninjauan tempat ini memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19. Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24 ribu orang, sedangkan saat ini sudah disiapkan untuk tiga ribu pasien./Antara
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo yang telah melakukan peninjauan tempat ini memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19. Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24 ribu orang, sedangkan saat ini sudah disiapkan untuk tiga ribu pasien./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta hari ini, Senin (13/7/2020) merawat 1.119 pasien rawat inap terkait Covid-19.

Perwira Penerangan Kogabwilhan-I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan terdapat 33 pasien rawat inap yang sudah dinyatakan sembuh dari yang semula berjumlah 1.025 pasien rawat inap.

“Sementara itu, pasien positif Covid-19 berkurang 65 orang. Sehingga saat ini pasien positif Covid-19 yang dirawat sebanyak 999 orang,” kata Aris melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Senin (13/7/2020).

Sementara itu, lanjut Aris, terdapat 119 orang yang dinyatakan positif dengan pemeriksaan rapid test atau tes cepat pada hari ini.

“Jadi ada penambahan sebanyak 36 pasien berdasarkan hasil rapid test. Pada hari sebelumnya  berjumlah 83 orang positif melalui rapid test,” kata dia.

Ihwal pasien lain, dia mengatakan, saat ini RSD Wisma Atlet sedang merawat satu orang pasien dalam pengawasan atau PDP. 

“Untuk orang dalam pemantauan atau ODP saat ini tidak ada alias nihil,” ujarnya.

Gubernur Anies Rasyid Baswedan mengingatkan jangan sampai pemerintah provinsi DKI Jakarta menarik 'rem darurat' untuk kembali memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Hal ini diingatkan Anies lantaran pertumbuhan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta yang kembali meroket.

Pada Minggu (12/7/2020) DKI Jakarta mencatatkan pertumbuhan kasus terbanyak sepanjang pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.

"Saya ingatkan jangan sampai situasi ini jalan terus sehingga kita harus menarik rem darurat atau emergency brake, bila itu terjadi maka kita semua harus kembali ke dalam rumah, kegiatan perekonomian terhenti kegiatan keagaaman terhenti, kegiatan sosial terhenti, kita semua yang akan merasakan kerepotannya bila situasi ini berjalan terus," kata Anies, Minggu (12/7/2020).

Tercatat terdapat 404 kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta pada Minggu (12/7/2020). Alhasil, total kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 14.361 orang.

Anies tidak menampik bahwa peningkatan kasus di DKI Jakarta karena masifnya tingkat pengetesan sampel. Namun, kata dia, positvity rate (rasio sampel positif dari total angka pengetesan) pada Minggu (12/7/2020) naik 2 kali lipat dibandingkan beberapa waktu sebelumnya atau sebesar 10,5 persen dari total sampel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper