Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Puji Indonesia Soal Penanganan Pengungsi Rohingya

Respons Indonesia terhadap pengungsi Rohingya menjadi contoh kuat bagi negara-negara di kawasan dan seluruh komunitas internasional.
Warga mengevakuasi pengungsi etnis Rohingya dari kapal di pesisir pantai Lancok, Aceh Utara, Aceh, pada Kamis (25/6/2020)./Antara-Rahmad
Warga mengevakuasi pengungsi etnis Rohingya dari kapal di pesisir pantai Lancok, Aceh Utara, Aceh, pada Kamis (25/6/2020)./Antara-Rahmad

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memuji Indonesia dan otoritas setempat di Aceh atas respons terkait penanganan 99 pengungsi Rohingya pada 24 Juni 2020.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus menuturkan respons Indonesia terhadap pengungsi Rohingya menjadi contoh kuat bagi negara-negara di kawasan dan seluruh komunitas internasional.

“Kami menghargai tindakan kemanusiaan Indonesia sehubungan dengan populasi rentan ini dan karena telah berperan sebagai pemimpin di dalam Asean terkait isu yang mendesak ini,” ujar Ortagus dalam keterangan tertulis Kedubes AS di Jakarta, Jumat.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus menuturkan respons Indonesia terhadap pengungsi Rohingya menjadi contoh kuat bagi negara-negara di kawasan dan seluruh komunitas internasional.

Dia menuturkan AS juga mengakui koordinasi erat antara Indonesia dengan Badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) serta Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

AS mendorong pembagian tanggung jawab dan kerja sama regional dalam operasi pencarian dan penyelamatan, serta pendaratan yang aman dan manusiawi bagi para pengungsi yang paling rentan yang tiba di pantai negara-negara Asean, terutama selama masa pandemi.

“Pada saat yang bersamaan, kami sangat terusik akan laporan bahwa militer Myanmar telah melakukan tindakan ofensif di Kota Rathedaung, negara bagian Rakhine, yang tampaknya telah mengakibatkan ribuan orang terlantar, termasuk etnis Rakhine dan Rohingya,” kata Ortagus.

AS telah menyatakan keprihatinan mendalam terkait peningkatan aksi kekerasan antara militer Myanmar dan Tentara Arakan serta dampaknya terhadap masyarakat setempat.

“Kami menegaskan seruan kami sebelumnya tentang penghentian pertempuran, dialog damai, dan upaya baru untuk melindungi komunitas setempat, serta akses untuk organisasi kemanusiaan,” kata Ortagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper