Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

AS Puji Indonesia Soal Penanganan Pengungsi Rohingya

Respons Indonesia terhadap pengungsi Rohingya menjadi contoh kuat bagi negara-negara di kawasan dan seluruh komunitas internasional.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 10 Juli 2020  |  16:59 WIB
AS Puji Indonesia Soal Penanganan Pengungsi Rohingya
Warga mengevakuasi pengungsi etnis Rohingya dari kapal di pesisir pantai Lancok, Aceh Utara, Aceh, pada Kamis (25/6/2020). - Antara/Rahmad

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memuji Indonesia dan otoritas setempat di Aceh atas respons terkait penanganan 99 pengungsi Rohingya pada 24 Juni 2020.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus menuturkan respons Indonesia terhadap pengungsi Rohingya menjadi contoh kuat bagi negara-negara di kawasan dan seluruh komunitas internasional.

“Kami menghargai tindakan kemanusiaan Indonesia sehubungan dengan populasi rentan ini dan karena telah berperan sebagai pemimpin di dalam Asean terkait isu yang mendesak ini,” ujar Ortagus dalam keterangan tertulis Kedubes AS di Jakarta, Jumat.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus menuturkan respons Indonesia terhadap pengungsi Rohingya menjadi contoh kuat bagi negara-negara di kawasan dan seluruh komunitas internasional.

Dia menuturkan AS juga mengakui koordinasi erat antara Indonesia dengan Badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) serta Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

AS mendorong pembagian tanggung jawab dan kerja sama regional dalam operasi pencarian dan penyelamatan, serta pendaratan yang aman dan manusiawi bagi para pengungsi yang paling rentan yang tiba di pantai negara-negara Asean, terutama selama masa pandemi.

“Pada saat yang bersamaan, kami sangat terusik akan laporan bahwa militer Myanmar telah melakukan tindakan ofensif di Kota Rathedaung, negara bagian Rakhine, yang tampaknya telah mengakibatkan ribuan orang terlantar, termasuk etnis Rakhine dan Rohingya,” kata Ortagus.

AS telah menyatakan keprihatinan mendalam terkait peningkatan aksi kekerasan antara militer Myanmar dan Tentara Arakan serta dampaknya terhadap masyarakat setempat.

“Kami menegaskan seruan kami sebelumnya tentang penghentian pertempuran, dialog damai, dan upaya baru untuk melindungi komunitas setempat, serta akses untuk organisasi kemanusiaan,” kata Ortagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Sumber : Antara

Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top