Bisnis.com, JAKARTA - Timur Tengah menghadapi "ambang batas yang kritis" wabah Covid-19 yang disebabkan Virus Corona di tengah berbagai pelonggaran stelah terjadi lonjakan kasus di kawasan itu, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO mengonfirmasi sedikitnya sejuta kasus penyakit Covid-19 di 22 negara yang ada di wilayah Mediterania Timur yang membentang dari Maroko hingga Pakistan.
"Wilayah kami berada di ambang batas kritis," kata Dirjen WHO untuk Timur Tengah, Ahmed al-Mandhari dalam konferensi pers online sperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (2/7/2020).
Lebih dari 80 persen dari semua kematian di wilayah itu dilaporkan terjadi di lima negara, yakni Mesir, Iran, Irak, Pakistan dan Arab Saudi, menurut WHO. Al-Mandhari mengatakan hal itu menjadi " tonggak sejarah".
"Jumlah kasus yang dilaporkan pada bulan Juni saja lebih tinggi dari total kasus yang dilaporkan selama empat bulan setelah kasus pertama dilaporkan di wilayah ini pada 29 Januari," katanya.
Dia mengaitkan peningkatan kasus dengan peningkatan pengujian, tetapi juga dengan pencabutan pembatasan dalam beberapa minggu terakhir untuk memerangi penyebaran virus corona.
Baca Juga
Al-Mandhari mendesak setiap individu untuk "berhati-hati dan waspada" ketika penguncian dan jam malam dilonggarkan dan meminta untuk mengikuti protokol yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan.
"Melonggarkan penutupan tidak berarti mengurangi respons atau mengurangi tanggung jawab sosial," kata al-Mandhari.
Ada risiko jumlah kasus akan meningkat ketika ruang publik dibuka kembali "bahkan di negara-negara di mana situasi sekarang tampaknya mulai stabil ".
Dia juga menyerukan solidaritas global dalam menghadapi pandemi dan mendesak semua untuk "memperkuat" sistem perawatan kesehatan mereka.
Pejabat WHO lain yang berpartisipasi dalam pertemuan itu mengatakan pemerintah Timur Tengah perlu melakukan lebih banyak upaya dalam mempersiapkan tempat tidur unit perawatan intensif dan ruang gawat darurat.