Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah membeli lebih dari 90 persen pasokan remdesivir di dunia, satu-satunya pengobatan yang terbukti untuk mengatasi Covid-19.
Dengan demikian, hanya akan tersisa sedikit pasokan untuk seluruh dunia selama setidaknya tiga bulan ke depan.
Gilead Sciences, produsen obat yang berbasis di AS, setuju untuk menjual lebih dari 500.000 paket perawatan tersebut ke AS hingga September, hampir memenuhi kemampuan produksinya.
Remdesivir, yang awalnya dikembangkan untuk mengobati Ebola, telah terbukti membantu pasien yang sedang sakit pulih lebih cepat dari Covid-19, dan telah mendapatkan persetujuan sementara dari FDA pada awal Mei.
"Presiden Trump telah mencapai kesepakatan luar biasa untuk memastikan orang Amerika memiliki akses pada terapi pertama untuk Covid-19," ujar Direktur Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) Alex Azar dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip melalui Business Insider, Rabu (1/7/2020).
Alternatif generik untuk obat itu memang tersedia, tetapi dengan hukum paten yang ada hanya negara berpenghasilan rendah dan menengah yang dapat memproduksi sendiri.
Mereka dilarang menjualnya ke negara-negara kaya, seperti Eropa, berdasarkan laporan Sky News.
Gilead akan menjual semua pasokannya untuk bulan Juli ke AS, serta 90 persen dari pasokan yang diproduksi pada Agustus dan September, HHS mengumumkan.
Sebelum vaksin tersedia secara luas, kesepakatan remdesivir akan membuat banyak negara harus mencari alternatif pengobatan.
Uji coba vaksin untuk virus corona masih berlangsung, dan perkiraannya vaksin baru akan tersedia paling awal pada musim gugur atau musim dingin. Di Inggris, deksametason, steroid murah, juga memberikan hasil yang menggembirakan dalam mengobati virus corona.
Kesepakatan remdesivir di AS mendorong seruan untuk sistem distribusi global yang lebih adil.
Gilead telah menetapkan harga pengobatan remdesivir, sekitar 6 botol, sebesar US$2.340 untuk negara-negara maju, termasuk AS, menurut pernyataan dari CEO Gilead Daniel O'Day. Sebelumnya, perusahaan itu menyumbangkan pasokannya kepada negara yang membutuhkan.
Menurut laporan Business Insider, Analis RBC Capital Markets Brian Abrahams memperkirakan Gilead akan menghasilkan laba sekitar US$1 miliar untuk tahun 2020 dengan harga baru remdesivir.