Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres AS 2020: Biden Tak Akan Kampanye Selama Pandemi Covid-19

Jajak pendapat menunjukkan Biden dengan keunggulan hampir dua digit atas Trump saat pemilihan 3 November.
Mantan Wapres AS Joe Biden. Selama pandemi Covid-19 Biden menyatakan tidak akan melakukan kampanye terkait Pilpres AS 2020. /Bloomberg
Mantan Wapres AS Joe Biden. Selama pandemi Covid-19 Biden menyatakan tidak akan melakukan kampanye terkait Pilpres AS 2020. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden dari Partai Demokrat AS Joe Biden mengatakan dirinya tidak akan mengadakan kampanye selama pandemi virus Corona.

"Saya kira ini adalah kampanye yang paling tidak biasa dalam sejarah modern," kata Biden pada konferensi pers di Delaware, dilansir BBC Rabu (1/7/2020).

Jajak pendapat menunjukkan Biden dengan keunggulan hampir dua digit atas Trump saat pemilihan 3 November.

Pada Selasa, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya akan mengikuti perintah dokter untuk tidak mengadakan rapat umum di tengah pandemi.

Mantan wakil Presiden AS di bawah Barack Obama itu juga mengatakan dirinya belum menjalani pemeriksaan terkait Covid-19.

Biden membatasi penampilannya di depan umum dan melakukan wawancara dari studio TV darurat di ruang bawah tanahnya.

Tindakan Biden itu memancing pemimpin kampanye Trump menjulukinya sebagai "Hidin Biden".

"Bulan demi bulan, ketika para pemimpin lain dan negara-negara lain mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengendalikan virus, Donald Trump mengecewakan kami," kata Biden.

Sebelumnya, Biden mengejek pernyataan Trump yang mengatakan bahwa dia adalah "presiden masa perang".

"Sepertinya presiden masa perang kita menyerah, mengibarkan bendera putih dan meninggalkan medan perang," sindir Biden.

Pengumuman dari kubu Demokrat muncul ketika peneliti penyakit terkemuka Anthony Fauci mengatakan kepada Senat AS bahwa dia tidak akan terkejut jika kasus virus baru di negara itu mencapai 100.000 per hari.

Fauci memperingatkan soal tidak banyak orang Amerika yang memakai masker atau melakukan sosial distancing.

Pada Selasa, kasus meningkat lebih dari 40.000 dalam satu hari, ini lonjakan keempat kalinya dalam lima hari terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper