Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES AS 2020: Kampanye Trump Sepi, Pemrotes Disalahkan

Trump sebelumnya membual awal pekan ini bahwa hampir satu juta orang telah meminta tiket untuk acara tersebut di Bank of Oklahoma Center Tulsa.
President Donald Trump saat berkunjung ke Honeywell International Inc. produsen masker N95 di Phoenix pada 5 Mei 2020./Bloomberg-Brendan
President Donald Trump saat berkunjung ke Honeywell International Inc. produsen masker N95 di Phoenix pada 5 Mei 2020./Bloomberg-Brendan

Bisnis.com, JAKARTA - Kampanye perdana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sejak penguncian akibat virus corona yang dimulai kemarin sangat mengecewakan, karena jumlah pendukungnya yang hadir jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan

Trump sebelumnya membual awal pekan ini bahwa hampir satu juta orang telah meminta tiket untuk acara tersebut di Bank of Oklahoma Center Tulsa. Akan tetapi, hanya dipenuhi 19.000 kursi atau  jauh dari kapasitas 100.000 kursi. Sedangkan, rencananya untuk mengatasi kemungkinan pendukungnya "meluber" dibatalkan.

Dia berdalih ada kekhawatiran karena mengadakan kampanye saat terjadi pandemi Covid-19. Virus corona adalah salah satu masalah yang disinggung oleh Trump dalam pidatonya hampir dua jam untuk menghibur para pendukung di Oklahoma, wilayah yang dikusai pendukung Partai  Republik.

Pembantu kampanye senior Trump, Mercedes Schlapp mengatakan kepada "Fox News Sunday" para peserta tidak dapat masuk ke BOK Center, tempat kampanye berlangsung. Dia menyalahkan pengunjuk rasa yang membuat peserta khawatir untuk datang.

"Ada beberapa faktor penghalang seperti mereka mengkhawatirkan para pemrotes yang datang. Ada pemrotes yang memblokir (peserta)," kata Schlapp seperti dikutip CNN.com

"Jadi kami melihat bahwa ada dampak dalam hal orang yang datang ke rapat umum."

Schlapp melanjutkan dengan mengatakan ada keluarga yang tidak bisa membawa anak-anak mereka juga tak jadi datang karena khawatir oleh demonstran.

Schlapp juga menyebut para demonstran bahkan memblokir akses di pintu metal detector yang membuat para peserta tidak bisa masuk ke dalam.

"Para pemrotes bahkan memblokir akses ke detektor logam, yang mencegah orang untuk masuk."

Namun, wartawan di lapangan mengatakan mereka tidak melihat masalah bagi orang yang mencoba masuk.

Mengumpulkan para pendukung politiknya untuk berkampanye, Trump berusaha menghidupkan kembali popularitasnya yang menurun akibat krisis kesehatan dan ekonomi beberapa waktu belakangan ini.

Dia juga terpukul dengan isu rasialisme yang bergejolak selama beberapa pekan terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper