Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kasus Covid-19 di dunia saat ini hampir tembus angka 10 juta kasus. Dia tidak ingin Indonesia ikut terseret pada angka-angka yang besar.
“Oleh sebab itu perlu kita terus siaga menghadapi situasi yang tidak terduga. Kalkulasi semua, antisipasi semua baik RS darurat, kebutuhan SDM, kebutuhan tempat tidur, tempat tidur isolasi baik RS rujukan, lapangan, RS darurat, itu semua harus disiapkan,” kata Jokowi di Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/6/2020).
Dia mengatakan semua pihak harus ikut berkerja keras, termasuk masyarakat juga harus memiliki perasaan yang sama bahwa Indonesia tengah menghadapi krisis kesehatan dan sekaligus ekonomi.
Adapun, berdasarkan data global yang dihimpun Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University, Covid-19 telah menginfeksi 9,4 juta orang di seluruh dunia. Amerika Serikat, Brazil, Rusia, India, dan Inggris berada di urutan teratas terkait jumlah kasus positif.
Sementara itu, Indonesia per 25 Juni 2020 berada pada urutan ke-30 berdasarkan sumber data yang sama. Indonesia melaporkan 49.009 kasus positif dengan rata-rata penambahan per hari sekitar 900 orang hingga 1.000 sepanjang satu pekan terakhir.
Sejumlah daerah yang telah terpapar, menggambarkan kurva penularan yang landai, sedangkan beberapa daerah masih mencatat penambahan pasien baru per hari yang cukup tinggi.
Beberapa wilayah yang masih melaporkan penambahan kasus baru Covid-19 cukup tinggi antara lain adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
“Jangan sampai ada masyarakat yang memiliki perasaan yang masih normal-normal saja sehingga ke mana-mana tidak pakai masker, lupa cuci tangan sehabis kegiataan, masih berkerumun dalam kerumunan yang tidak perlu. Ini yang terus harus kita ingatkan,” kata Presiden.