Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Kembali Ancam Putuskan Hubungan Dagang dengan China

Trump berupaya menyeimbangkan kembali defisit perdagangan AS yang sangat besar dengan China, tetapi hubungan kedua negara memburuk ketika memasuki kampanye pemilihan presiden menjelang pemilu pada November mendatang.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bersalaman dalam konferensi pers di Great Hall of the People di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Bloomberg-Qilai Shenn
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bersalaman dalam konferensi pers di Great Hall of the People di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Bloomberg-Qilai Shenn

Bisnis.com, JAKARTA -- Trump kembali mengancam akan memutuskan hubungan perdagangan dengan China sehari setelah pembicaraan tingkat tinggi kedua negara.

Sebelumnya, diplomat top AS untuk Asia Timur menggambarkan hubungan kedua negara 'tegang' seusai mengadakan pembicaraan dengan pihak China. Akan tetapi, diplomat itu mengatakan bahwa dia menilai memutuskan hubungan dagang dengan China sebagai pilihan yang tidak layak.

Pada pertemuan pertama sejak beberapa bulan itu, pihak China menyatakan Beijing berkomitmen kembali pada bagian pertama dari kesepakatan perdagangan yang dicapai tahun ini. China berharap agar pada minggu-minggu mendatang akan menunjukkan apakah ada kemajuan.

Trump berupaya menyeimbangkan kembali defisit perdagangan AS yang sangat besar dengan China, tetapi hubungan kedua negara memburuk ketika memasuki kampanye pemilihan presiden menjelang pemilu pada November mendatang.

Trump dalam akun Twitter mengklarifikasi posisinya setelah perwakilan perdagangan AS, Robert Lighthizer, berbicara di komisi DPR. "AS tentu saja mempertahankan opsi kebijakan dalam berbagai kondisi, yakni pemutusan hubungan menyeluruh dari China," tulis Trump sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Jumat (19/6/2020).

Sementara itu, Lighthizer mengatakan kepada komisi perdagangan DPR bahwa dia tidak melihat langkah itu layak dilakukan.

Hubungan AS-China telah mencapai titik terendah dalam beberapa tahun sejak pandemi virus corona yang dimulai di China akhir tahun lalu. AS terpukul keras dan Trump dan berulang kali menuduh Beijing tidak transparan tentang wabah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper