Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Donald Trump ternyata pernah meminta Presiden China Xi Jinping untuk membantunya memenangkan pemilihan presiden untuk periode kedua dengan memanfaatkan pertemuan resmi mereka.
Hal itu diungkapkan oleh mantan penasihat keamanan nasional John Bolton dalam buku barunya yang diterbitkan oleh Wall Street Journal kemarin.
Salah satu interaksi penting yang dijelaskan oleh Bolton adalah pertemuan antara kedua pemimpin pada KTT G-20 di Osaka Juni tahun lalu.
Dia mengatakan pada kesempatan itu, Presiden AS mengalihkan pembicaraan ke Pemilihan Presiden 2020 mendatang. Bolton mengatakan Trump menekankan pentingnya memperhatikan nasib petani serta meningkatkan pembelian kedelai dan gandum oleh China untuk memengaruhi pemilihan.
Dia mengatakan akan menulis kata-kata Trump persis seperti apa yang disampaikan, tetapi sesuai dengan permintaan pihak publikasi pemerintah, diputuskan sebaliknya.
Bolton mengatakan ketika pembicaraan kembali pada kesepakatan perdagangan, Trump mengusulkan bahwa untuk sisa defisit perdagangan senilai US$350 miliar, AS tidak akan mengenakan tarif impor pada China. "Akan tetapi, Trump meminta Xi untuk membeli lebih banyak produk pertanian Amerika Serikat," katanya seperti dikutip CNN.com, Kamis (18/6/2020).
Bolton juga menuduh Trump berbohong sebelum penerbitan buku. Tuduhan bahwa Trump meminta pemimpin negara musuh utama AS untuk membantunya memenangkan pemilihan presiden itu akan menjadi heboh di Washington 6 bulan setelah Trump didakwa dengan tuduhan meminta bantuan Pemerintah Ukraina untuk membantunya terpilih kembali dengan ancaman menahan bantuan luar negeri.
Trump juga secara terbuka meminta China untuk menyelidiki lawannya, mantan Wakil Presiden Joe Biden tahun lalu. Bahkan, Trump pernah menolak kesimpulan dari badan intelijen AS bahwa Rusia ikut campur dalam Pilpres 2016 untuk mencoba membantunya memenangkan pertarungan melawan Hillary Clinton saat itu.