Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menampik adanya lonjakan kasus positif virus corona atau Covid-19 pada hari ini, Selasa (9/6/2020), di DKI Jakarta.
Menurut Anies, laporan kasus Covid-19 di DKI Jakarta saat ini berasal dari rapelan atau penggabungan sejumlah rumah sakit dan kegiatan penelusuran kontak oleh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).
“Tidak ada lonjakan angka pada hari ini. 243 kasus itu merupakan 40 rapelan rumah sakit. Jadi yang benar itu ada 194. Sementara 113 dari pasien,” kata Anies saat memberi keterangan di Indonesia Lawyer Club (ILC), Jakarta, Selasa (9/6/2020) malam.
Anies menguraikan, sisanya diperoleh dari kegiatan aktif puskesmas yang ada di DKI Jakarta untuk melakukan penelusuran kasus positif.
“Jadi saat ini puskesmas kita gencar melakukan active case finding sehingga bisa melakukan pengobatan,” ujarnya.
Bahkan, dia menggarisbawahi bahwa 44 persen kasus positif Covid-19 yang ditemukan saat ini berasal dari Orang Tanpa Gejala atau OTG.
“Selama proses transisi ini, kegiatan kesehatan Pemprov DKI kerjanya lebih besar. Kita sekarang tidak lagi menunggu orang datang sekarang ofensif melakukan penelusuran kontak,” katanya.
Kasus positif baru virus corona per 9 Juni 2020 menembus angka 1.000 orang setelah beberapa pemerintah daerah melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan bahwa hingga 9 Juni 2020 sudah ada 429.161 spesimen yang diambil oleh tim. Dalam 24 jam terakhir ada 16.181 data spesimen yang diambil oleh tim.
"Dari hasil ini kami dapatkan jumlah positif 1.043 sebaran. Ini tidak merata, sebaran terbanyak di DKI Jakarta 232 kasus baru dan 165 sembuh," ujarnya, Selasa (9/6/2020).
Dengan penambahan tersebut, kasus positif virus corona di DKI Jakarta mencapai 8.355 orang per 9 Juni 2020. Adapun kasus sembuh di Ibu Kota total mencapai 3.371 orang, sedangkan kasus meninggal bertambah 4 orang menjadi 533 orang.