Bisnis.com, TANJUNGPINANG — PT Bintan Alumina Indonesia yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau membutuhkan tenaga kerja hingga 20.000 orang untuk mendorong kegiatan produksi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Bintan Indra Hidayat mengatakan bahwa penambahan jumlah pekerja ini dimungkinkan karena tenaga kerja saat ini baru mencapai 2.000 orang.
"Ini peluang yang harus ditangkap masyarakat Bintan," ujarnya, Minggu (7/6/2020).
Pemkab Bintan dan BAI telah menandatangani nota kesepahaman terkait dengan penyediaan tenaga kerja dengan harapan lapangan kerja itu diutamakan berasal dari warga setempat.
"Kami berharap masyarakat Bintan mempersiapkan diri dengan meningkatkan kemampuan agar dapat bekerja di perusahaan itu," ujar Indra.
Bupati Bintan Apri Sujadi telah meminta agar pihak perusahaan menyampaikan kebutuhan tenaga kerja yang masih lowong sehingga masyarakat yang memiliki keahlian dapat segera melamar kerja.
Baca Juga
"Apa saja keahlian yang dibutuhkan dan berapa jumlahnya, dapat disampaikan kepada kami. Kami akan mendorong masyarakat yang memiliki keahlian itu segera melamar di perusahaan tersebut," katanya.
Bintan Alumina saat ini masih fokus membangun berbagai infrastruktur untuk pembangunan smelter batu bauksit dan PLTU. Perusahaan itu sudah berinvestasi sebesar Rp9 triliun. Total nilai investasi diperkirakan mencapai Rp17 triliun.
"Sejak awal, pada prinsipnya kami mengutamakan tenaga kerja lokal yang memiliki keahlian sesuai kebutuhan perusahaan," kata Direktur Utama Bintan Alumina Santoni.