Bisnis.com, JAKARTA— Brasil masih berada di urutan kedua tertinggi secara global dengan kasus corona baru 16.049.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (1/6/2020), kementerian Kesehatan setempat mencatat bahwa dalam sehari kasus baru virus corona bertambah 16.049 pada Minggu (31/5/2020). Angka tersebut mencerminkan 3,3 persen dari total yakni 514.849 kasus.
Adapun, hal itu mempertahankan posisi Brasil sebagai negara kedua dengan kasus tertinggi di dunia yakni di bawah Amerika Serikat. Kendati berada di urutan kedua, selisih kasus positif di Amerika Serikat dan brasil cukup tebal karena AS kini mencatat 1,78 juta kasus.
Namun, dari sisi angka kematian, Brasil menduduki urutan keempat dunia dengan 29.314 kematian akibat corona. Angka ini melonjak tajam dari 6.000 kematian pada bulan lalu. Dengan demikian, John Hopkins University mencatat total kematian akibat virus corona secara global menembus 104.356.
AS pun merespons dengan mengirim 1.000 ventilator dan 2 juta dosis hydroxychloroquine kendati World Health Organization (WHO) telah menghentikan riset penggunaan obat tersebut sebagai penawar virus corona.
Di tengah penambahan angka kasus dan kematian baru akibat virus corona, Presiden Brasil Jair Bolsonaro tampak tanpa masker saat mengikuti protes melawan kongres dan mahkamah agung.
Adapun, Bolsonaro bersilang pendapat dengan Mahkamah Agung karena kebijakan terkait dengan penanganan pandemi virus corona. Mahkamah Agung meminta agar pembatasan dilakukan untuk menangani penyebaran virus sedangkan mantan petinggi militer itu ingin membuka kembali ekonomi Brasil.
Di sisi lain, massa pendukung dan oposisi Bolsonaro terlibat konflik di Sao Paulo dan Rio de Janiero. Media setempat mencatat lima orang ditangkap akibat konflik tersebut.