Bisnis.com, JAKARTA - Kerinduan untuk kembali bersekolah bagi para murid di Korea Selatan mestinya terlunaskan.
Mulai 20 Mei, mereka bisa kembali bersekolah, menemui ruang kelas yang lama sepi dan yang terpenting berjumpa lagi dengan teman-teman sekelas. Sosialisasi dengan teman sebaya di antara mereka sempat terhenti karena Corona.
Namun, kegembiraan bertemu teman-teman sekolah tak berlangsung lama. Virus Corona kembali memisahkan para murid di Seoul, Korea Selatan.
Hal itu bermula saat seorang murid Taman Kanak-Kanak (TK) terpapar virus Corona penyebab wabah Covid-19 dari guru seninya. Sebagian sekolah di Seoul, Korea Selatan, pun terpaksa kembali ditutup.
Saat berita menyebar tentang penyakit yang dialami bocah laki-laki berusia 6 tahun itu, ketakutan segera menyebar di antara orang tua yang punya anak kecil.
Kejadian itu hanya dua hari sebelum dimulainya kembali fase kedua dimulainya sekolah termasuk di Taman Kanak-Kanak, menurut Kantor Berita Korea Selatan Yonhap seperti dikutip Nypost.com, Rabu (27/5/2020).
Sang guru, yang dinyatakan positif pada Minggu (24/5/2020), telah mengajar 35 murid di perguruan Young Rembrandts, sebuah sekolah seni swasta di Magok, Gangseo-gu, Seoul.
Sepuluh taman kanak-kanak terdekat dan lima sekolah dasar akan tetap ditutup selama dua hari untuk disinfeksi dan tindakan pencegahan lainnya.
Sedangakan semua guru wajib mengenakan masker dan mengikuti pedoman karantina dan aturan jarak sosial, menurut Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul.
Taman Kanak-Kanak mulai dibuka pada 20 Mei sebagai fase pertama dari rencana pembukaan kembali sekolah Korea Selatan.
Dampak dari kejadian itu sebanyak 91 siswa sekolah seni, tiga guru dan dua orang tua telah diperiksa dan sedang menunggu hasil atas kemungkinan terkena wabah Covid-19.
Padahal pada Rabu (27/5/2020), seperti diberitakan BBC, lebih dari 2 juta murid kembali ke sekolah. Kembalinya murid-murid masuk sekolah telah dimulai sebelumnya. Namun, fase kedua ini jumlah murid yang belajar di sekolah lebih banyak.
Korea Selatan termasuk yang membelakukan kebijakan kembali belajar di sekolah, setelah mampu mengatasi penyebaran virus Corona.
Negeri Ginseng itu sempat mencatatkan kenaikan tertinggi harian 40 kasus baru dalam dua bulan terakhir.
Tak hanya di Korea Selatan, kembalinya sejumlah murid ke sekolah juga terlihat di Hong Kong seperti dikutip dari South China Morning Post.
Momen kembali ke sekolah juga terlihat di Sydney, Australia. Sayangnya, BBC mencatat bahwa dua sekolah di Sydney kembali ditutup setelah kegiatan belajar berakhir pada temuan kasus baru. Momen kembali ke sekolah dimulai pada Senin (25/5/2020).
Imbauan untuk WNI di Korsel
Setelah otoritas Korea Selatan mengumumkan pemberlakuan kembali langkah-langkah karantina di area Seoul dan sekitarnya, setelah muncul klaster-klaster baru penyebaran Covid-19, Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi mengeluarkan imbauan bagi para warga negara Indonesia di negara ini.
Dalam imbauan berbentuk video yang diterima di Jakarta, Jumat, Dubes Umar Hadi mengimbau agar WNI yang berada di Korea Selatan, khususnya di Kota Seoul dan sekitarnya mematuhi aturan yang berlaku setelah pengetatan pembatasan mulai Jumat (29/5) pukul 6 sore waktu setempat, hingga 14 Juni mendatang.
Salah satu kebijakan dalam pengetatan tersebut, yakni penangguhan dan pembatalan semua rencana pertemuan publik yang melibatkan orang banyak.
"Saya berpesan khusus kepada pengurus-pengurus masjid dan musala-musala Indonesia di Seoul dan sekitarnya, dan juga pengurus gereja-gereja Indonesia agar memperhatikan imbauan ini," kata Dubes Umar Hadi.
Selain itu, fasilitas-fasilitas umum di Seoul dan sekitarnya juga akan ditutup, termasuk tempat-tempat hiburan seperti karaoke, bar, bioskop, dan tempat hiburan malam. Dia pun meminta para WNI untuk juga tidak pergi ke restoran.
"Kantor-kantor diminta untuk menunjuk manajer karantina. Pekerjaan juga mulai lagi work from home atau jam yang fleksibel," ujarnya.
Umar Hadi menambahkan bahwa Kedutaan Besar RI di Seoul juga mulai menyesuaikan kembali dalam bekerja memberikan pelayanan publik, sesuai dengan imbauan dari Pemerintah Korea Selatan.
Kedubes juga menyebarkan pesan dan imbauan terkait kebijakan tersebut melalui akun media sosial KBRI Seoul dan simpul-simpul formasi yang sudah dibentuk.
"Jadi saya minta dengan sangat kerja sama, pengertian, dan kebersamaan dari semua saudara-saudara WNI, khususnya yang berada di Kota Seoul, marilah kita sama-sama memikul tanggung jawab ini, sehingga mudah-mudahan kita semua selamat," katanya lagi.
Khusus kepada mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Korea Selatan, khususnya di daerah Ibu Kota Seoul hingga Provinsi Gyeonggi, diminta agar saling menjaga dan berinisiatif meminta arahan kepada penanggung jawab yang ada di kampus masing-masing.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan mengumumkan bahwa pengetatan langkah-langkah karantina akan diberlakukan kembali pada 29 Mei hingga 14 Juni 2020, setelah sebelumnya dilakukan relaksasi pada tanggal 6 Mei lalu.
Langkah tersebut dilakukan karena kemunculan klaster-klaster penularan Covid-19 baru yang terbilang mengkhawatirkan, termasuk penyebaran yang berasal dari tempat hiburan malam di Distrik Itaewon, serta klaster yang berkaitan dengan pusat distribusi milik perusahaan Coupang yang berlokasi di Bucheon.