Bisnis.com, JAKARTA - Setelah mencatat angka kematian harian tertinggi di dunia akibat wabah Covid-19, jumlah kematian di Brasil diperkirakan akan naik lima kali lipat menjadi 125.000 pada awal Agustus.
Prediksi itu disampaikan oleh Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) Universitas Washington setelah merilis angka kematian harian Brasil yang naik melewati Amerika Serikat sejak Senin (25/5/2020).
Namun demikian Presiden Brasil, Jair Bolsonaro menentang penguncian meski negara itu telah menjadi hot spot baru pandemi Covid-19 tersebut.
"Brasil seharusnya mengikuti jejak Wuhan, China, serta Italia, Spanyol, dan New York dengan mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan epidemi yang bergerak cepat dan mengurangi penularan virus corona," ujar Direktur IHME, Christopher Murray seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (27/5/2020).
Tanpa langkah-langkah seperti itu, model lembaga itu menunjukkan angka kematian harian Brasil meningkat hingga pertengahan Juli. Hal itu akan memicu kekurangan sumber daya rumah sakit yang penting di Brasil, katanya.
Pada Senin waktu setempat, kematian akibat virus corona di Brasil per hari lebih tinggi daripada kematian di Amerika Serikat untuk pertama kalinya, menurut kementerian kesehatan negara itu. Brasil mencatat 807 kematian dan AS melaporkan 620 orang yang meeninggal akibat wabah itu.
Baca Juga
Pemerintah AS Senin (25/5/2020), mengumumkan pembatasan perjalanan ke Amerika Serikat dari Brasil karena negara Amerika Selatan itu melaporkan jumlah kematian tertinggi di dunia untuk hari itu.
Larangan Washington berlaku bagi orang asing yang bepergian ke Amerika Serikat jika mereka berada di Brasil dalam dua minggu terakhir.
Dua hari sebelumnya, Brasil menyalip Rusia sebagai hot spot virus corona nomor dua di dunia dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi setelah Amerika Serikat.