Bisnis.com, JAKARTA—Masyarakat Hong Kong ramai-ramai mendownload aplikasi Virtual Private Networks (VPN), setelah Beijing memberikan sinyal bakal memperketat pengamanan siber di Hong Kong.
VPN sendiri merupakan sebuah aplikasi yang bisa membantu melewati restriksi pemerintah dan menyamarkan jejak digital. Berdasarkan data 10 besar aplikasi yang diunduh melalui Hong Kong Apple Inc. app store per Kamis (21/5/2020), VPN masuk menjadi aplikasi terbanyak yang diunduh di luar gim.
NordVPN misalnya, menyatakan ada unduhan sekitar 120 kali lebih banyak pada Kamis (21/5/2020) dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Berbeda dengan di China daratan, Hong Kong mempraktekkan internet terbuka dan memiliki hak berbicara cukup longgar karena kota ini merupakan wilayah semi otonom. VPN dan media sosial buatan Amerika Serikat, misalnya Twitter dan WhatsApp, yang dilarang di China, masih boleh digunakan di Hong Kong.
Undang-undang keamanan nasional juga diperkirakan bakal lolos di parlemen China sebelum sesi tahunannya pada Kamis mendatang, meski masih membutuhkan beberapa prosedur sebelum akhirnya bisa diimplementasikan. Regulasi tersebut bakal meningkatkan pengawasan dan penyensoran di Hong Kong.
Juru bicara NordVPN Laura Tyrell mengatakan NordVPN mengalami peningkatan unduhan mulai pukul 6 sore di Hong Kong sehingga memaksa adanya penambahan server di kota ini dan Taiwan.
Sebelumnya, peningkatan unduhan VPN secara signifikan terjadi pada Oktober tahun lalu, ketika protes anti pemerintah pecah di Hong Kong akibat UU Ekstradisi.
“Pemerintah China memanfaatkan situasi pandemi dan mulai mengontrol Hong Kong. Bagi warga Hong Kong yang mengkhawatiran ini [UU] bakal mempengaruhi pekerjaan dan komunikasi dengan dunia luar, ini akan memacu penggunaan VPN,” kata advokasi privasi digital Proprivacy.com, Ray Walsh, dikutip dari Bloomberg, Jumat (22/5/2020).