Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IBM PHK Pegawai di Tengah Pandemi Covid-19, Jumlahnya Diduga Ribuan

International Business Machines Corp. memangkas sejumlah pegawai di setidaknya lima negara bagian. Perusahaan menolak untuk mengomentari jumlah total tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Logo IBM/Reuters
Logo IBM/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - International Business Machines Corp. memangkas sejumlah pegawai di setidaknya lima negara bagian. Perusahaan menolak untuk mengomentari jumlah total tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Berdasarkan tinjauan komunikasi internal IBM pada layanan pesan perusahaan Slack, jumlah karyawan yang terpengaruh kemungkinan mencapai ribuan. Hal ini dikatakan seorang pekerja yang berbasis di North Carolina yang kehilangan pekerjaannya bersama dengan seluruh timnya yang terdiri dari 12 orang.

"Kami selalu mempertimbangkan lingkungan saat ini, keputusan tenaga kerja IBM adalah untuk kepentingan kesehatan jangka panjang dari bisnis kami. Menyadari situasi sulit yang diakibatkan keputusan bisnis ini untuk beberapa karyawan kami, IBM menawarkan cakupan medis bersubsidi kepada semua karyawan AS yang terkena dampak hingga Juni 2021," kata juru bicara perusahaan Ed Barbini, dilansir Bloomberg, Kamis (22/5/2020).

Pemotongan itu juga memengaruhi karyawan di Pennsylvania, California, Missouri, dan New York, tempat IBM berpusat.

Pegawai lain yang kehilangan pekerjaannya mengatakan sebagian besar pengurangan difokuskan pada tenaga kerja IBM di Amerika Utara. Setengah dari 70-an orang di departemennya dipotong dan mengatakan hari terakhir bekerja yakni 22 Juni 2020.

Industri teknologi telah menderita kehilangan pekerjaan yang luas setelah pandemi virus corona memicu resesi parah. Airbnb Inc. dan Uber Technologies Inc. telah lebih dulu memangkas sekitar seperempat dari tenaga kerja mereka.

Sebelumnya, Hewlett Packard Enterprise Co. mengatakan akan memangkas sejumlah karyawan untuk menghemat uang, sementara Dell Technologies Inc. menangguhkan beberapa insentif staf.

Tidak jelas berapa banyak pemotongan IBM yang disebabkan oleh pandemi. Apalagi perusahaan juga telah menderita penurunan pendapatan selama bertahun-tahun.

Dalam pemaparan pendapatan perusahaan pada Januari lalu, IBM membahas pengurangan biaya melalui tindakan struktural agresif untuk meningkatkan daya saing unit konsultasi Layanan Teknologi Global, yang mewakili sekitar sepertiga dari pendapatan.

Dalam forum online hari ini, lusinan pekerja IBM yang baru menganggur, beberapa di antaranya mengatakan bahwa mereka telah bersama perusahaan selama lebih dari 20 tahun, menyesali situasi dan menyatakan kekhawatiran apakah akan menemukan pekerjaan baru. “Dengan situasi Covid, akan sulit untuk menemukan peluang baru,” tulis seseorang.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper