Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan turut memberikan penjelasan terkait istilah berdamai dengan virus corona atau Covid-19 yang dilontarkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Hal itu diungkapkannya saat melakukan video conference bersama sembilan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), serta Perguruan Tinggi Negeri, Rabu (20/5/2020).
Menurutnya, berdamai dengan Covid-19 artinya tetap patuh terhadap protokol kesehatan. Pasalnya, pola hidup masyarakat pun harus banyak berubah sehingga harus berpola hidup lebih bersih dan lebih sehat.
"Berdamai dengan Covid esensinya benar karena menurut WHO, Covid-19 ini tidak akan habis sebelum ada vaksinnya," jelas Menko Luhut.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat meminta masyarakat untuk berdamai dengan pandemi ini. Keterangan itu juga disampaikan dalam Twitter resminya pada Kamis (7/5/2020). Pernyataan itu kemudian menjadi viral di media sosial.
“Sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan. Sejak awal pemerintah memiliki kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar, bukan lockdown. Dengan PSBB, masyarakat masih bisa braktivitas tetapi dibatasi,” twitnya.
Sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan.
— Joko Widodo (@jokowi) May 7, 2020
Sejak awal pemerintah memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar, bukan lockdown. Dengan PSBB, masyarakat masih bisa beraktivitas, tetapi dibatasi. pic.twitter.com/ah9n1ylNVI
Terkait dengan pernyataan itu, Istana Kepresidenan menjelaskan pengertian ‘berdamai dengan Covid-19’ yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada Kamis (7/5/2020).
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan bahwa pernyataan Presiden tersebut mengartikan bahwa Covid-19 sejatinya bukan malah menjadikan masyarakat tidak produktif.
“Bahwa Covid-19 itu ada, dan kita terus berusaha agar Covid-19 segera hilang. Tapi, kita tidak boleh menjadi tidak produktif, karena adanya Covid-19, menjadikan adanya penyesuaian dalam kehidupan,” katanya, Jumat (8/5/2020).