Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (ILUNI FHUI) Ashoya Ratam mengatakan Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja yang saat ini dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) harus relevan dengan kondisi "new normal".
"Kita perlu memastikan bahwa RUU ini relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia, terutama dengan kondisi "new normal" akibat pandemi COVID-19," ujar Ashoya dikutip dari Antara.
Dia menambahkan ILUNI FHUI sebagai bagian dari masyarakat sipil perlu berpartisipasi untuk memastikan bahwa RUU yang sedang dirancang benar-benar dapat membantu memenuhi kesejahteraan masyarakat, sebagaimana diperintahkan oleh konstitusi.
"Indonesia telah mengamini asas-asas umum pemerintahan yang Baik, maka sedianya kita wajib membentuk RUU ini dengan memenuhi asas tersebut. Indonesia menggunakan konsep trias politica dalam politik kenegaraan, dan kita bersama-sama perlu memastikan adanya "check and balances" dalam setiap pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan masyarakat banyak," terang dia.
RUU Cipta Kerja tersebut, dirancang sebagai suatu instrumen hukum yang keberlakuannya akan memengaruhi aktivitas masyarakat sehari-hari.
Dalam kesempatan itu, Ashoya mengajak para alumni dengan bidang konsentrasinya masing-masing, memberi masukan terhadap RUU Cipta Kerja.
"Kami berterima kasih kepada tiap-tiap alumni yang telah berpartisipasi dan ikut berkontribusi terhadap pembangunan bangsa," kata dia lagi.