Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China bakal mengiziinkan investigator independen untuk memeriksa laboratorium virologi Wuhan terkait dugaan asal virus Corona (Covid-19). Syaratnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus dilibatkan dalam investigasi tersebut.
Namun, otoritas China menyatakan bahwa akses tersebut tidak akan diberikan dalam waktu dekat. Hal tersebut mengingat kluster baru virus Corona muncul di Wuhan baru-baru ini.
Selain tidak akan memberikan akses ke laboratorium dalam waktu dekat, Pemerintah China menambahkan bahwa akses hanya akan diberikan dengan satu syarat. Syarat tersebut, jika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilibatkan dalam investigasi terkait.
Xiaoming menjelaskan, negaranya memberikan akses karena tidak ingin terus menerus dituduh menutup-nutupi fakta Covid-19. Pemerintah China, kata ia, ingin menunjukkan bahwa mereka bersikap transparan terkait wabah Corona.
"Tidak ada upaya menutp-nutupi (fakta) sama sekali sejak kasus virus Corona muncul di bulan Desember," ujar Xiaoming.
Sikap China kali ini berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Dua pekan lalu, ketika Australia mengajukan usulan untuk investigasi internasional, China menanggapinya dengan keras.
Baca Juga
China menganggap ada agenda politis dibalik usulan Australia, apalagi Australia membicarakan usulan tersebut dengan Amerika.
Amerika memang tengah berseteru dengan China. Keduanya saling serang soal asal usul virus Corona. Pemerintah Amerika mengklaim memiliki bukti virus Corona berasal dari laboratorium virologi Wuhan.
Sementara itu, China menuduh virus Corona dibawa ke Wuhan oleh personel militer Amerika.
Perkembangan terbaru, Amerika menuduh China telah meretas riset vaksin Covid-19. Hal tersebut diungkapkan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) serta Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS).