Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Penerbangan Asia Mulai Bangkit di Tengah Covid-19, China Terdepan

Industri penerbangan di Asia mulai bangkit, sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan dalam rangka memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Sejumlah maskapai penerbangan mulai menambah lebih banyak kursi dalam jadwal penerbangan, dipimpin oleh China dan Hong Kong.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Industri penerbangan di Asia mulai bangkit, sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan dalam rangka memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

Pada pekan ini, sejumlah maskapai penerbangan mulai menambah lebih banyak kursi dalam jadwal penerbangan, dipimpin oleh China dan Hong Kong.

Menurut OAG Aviation Worldwide, hal itu menjadi pertanda industri ini mulai pulih dari dampak dahsyat pandemi virus corona.

Dalam laporannya, analis senior OAG John Grant menyatakan maskapai penerbangan secara global menambahkan 600.000 kursi dengan total hampir 30 juta, naik sekitar 2 persen dari pekan sebelumnya.

Namun, angka itu masih jauh dari kapasitas normal mingguan sekitar 110 juta kursi pada tahun lalu.

Asia Timur menjadi titik terang industri di tengah pandemi. China menambah 1 juta kursi ke jadwal penerbangan pekan ini, termasuk 800.000 pada rute domestik, dan kini beroperasi dua kali lebih banyak daripada AS.

Sementara itu, Cathay Pacific Airways Ltd. Hong Kong menambah 40.000 kursi dan meningkatkan frekuensi dengan sekitar 120 penerbangan.

"Kapasitas domestik China berdiri di 75 persen dari level Januari, Amerika Serikat di 27 persen dan Rusia di 49 persen dari level pra-Covid-19. Level Inggris sekarang sekitar 4 persen," katanya, dilansir Bloomberg, Selasa (12/5/2020).

Namun demikian, beberapa pasar masih dalam tren menurun karena pembatasan perjalanan diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 4 juta orang dan menewaskan hampir 290.000.

Adapun, kapasitas tempat duduk pada maskapai di Asia Selatan turun 14 persen pekan ini dan 72 persen lebih rendah dibandingkan dengan Januari. Namun, angka itu bisa didongrak karena India mempertimbangkan memulai kembali penerbangan setelah karantina nasional.

India sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan beberapa penerbangan domestik dilanjutkan pada 18 Mei 2020 atau lebih awal. Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, pemerintah ingin membuka kembali bagian penting ekonomi dan memberikan bantuan kepada maskapai, yang belum dapat terbang sejak Maret karena karantina nasional.

Kementerian Penerbangan Sipil sedang dalam pembicaraan dengan maskapai penerbangan, agen perjalanan dan Kementerian Dalam Negeri Federal tentang langkah tersebut. Keputusan kemungkinan akan diumumkan pada Senin pekan depan.

Birokrat papan atas di Kementerian Penerbangan India tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sementara itu, maskapai penerbangan di India telah memangkas gaji saat mencoba mengatasi pandemi dan dampaknya. Negara ini adalah salah satu pasar penerbangan dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan merupakan rumah bagi beberapa pelanggan Airbus SE dan Boeing Co. terbesar, termasuk IndiGo dan SpiceJet Ltd. dari InterGlobe Aviation Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper