Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) memberi peringatan bahwa ada potensi krisis pangan akibat penyebaran Covid-19 di lebih dari 200 negara di dunia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan bahwa pihaknya bersama kementerian dan lembaga terkait lainnya tengah berupaya agar ketahanan pangan di Indonesia tetap terjaga.
"Kita sudah menyiapkan lahan intensifikasi pertanian di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan dengan luas sekitar 75.000 hektare," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual bersama Komisi V DPR RI, Senin (11/5/2020).
Menurutnya, intensifikasi pertanian dapat meningkatkan kapasitas produksi di lahan tersebut yang semula 3 ton per hektare menjadi 4-5 ton per hektare.
Selain itu, Kemendes PDTT juga bisa memanfaatkan program Padat Karya Tunai Desa guna menjaga ketahanan tersebut.
"Kami telah mendiskusikan hal ini dengan kementerian PUPR, Kementerian Pertanian dan yang lainnya bahwa program Padat Karya Tunai Desa tidak selalu digunakan hanya untuk infrastruktur fisik tetapi juga untuk nonfisik misalnya diversifikasi pangan,"katanya
Baca Juga
Salah satu contoh, sambungnya, adalah memanfaatkan lahan kosong milik warga desa untuk ditanami tanaman pangan. Kemudian, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan warga desa itu sendiri atau dijual yang keuntungannya kembali lagi ke desa.
Diketahui, data per 9 Mei 2020 Anggaran Pendapatan dan Belansa Desa (APB Desa) sebanyak Rp6,8 triliun yang dialokasikan oleh 50.514 desa di Indonesia untuk program Padat Karya Tunai Desa.
Meski demikian, Mendes PDTT mengakui bahwa pelaksanaan program tersebut masih kecil karena di masa pandemi, semua kegiatan harus memenuhi protokol kesehatan.