Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Syarat Relaksasi PSBB ala Sandiaga Uno

Penggagas Program Rumah Siap Kerja Sandiaga Uno menuturkan pemerintah mesti mampu melakukan pemeriksaan 50 ribu sampel Covid-19 per harinya untuk dapat melonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Suasana lalu lintas saat pemberlakuan pembatasan sosial beksala besar (PSBB) di Kota Bekasi/Istimewa
Suasana lalu lintas saat pemberlakuan pembatasan sosial beksala besar (PSBB) di Kota Bekasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -  Penggagas Program Rumah Siap Kerja Sandiaga Uno menuturkan pemerintah mesti mampu melakukan pemeriksaan 50 ribu sampel Covid-19 per harinya untuk dapat melonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Idealnya 50 ribu testing per harinya hingga kita bisa memastikan tren angka masyarakat yang terjangkit sudah mengalami penurunan dan melakukan pelonggaran terhadap PSBB,” kata Sandiaga melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jakarta, pada Senin (11/5/2020).

Saat ini, menurut Sandi, kapasitas pemeriksaan yang dapat dilakukan Indonesia terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Dengan demikian, dia menuturkan, pemerintah, dunia usaha, dan relawan harus berkolaborasi untuk lebih giat melakukan pemeriksaan.

“Kita harus dipandu oleh tim medis untuk memberi tahu kapan waktu yang tepat melonggarkan aturan tersebut (PSBB),” ujarnya.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan rencana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) belum final. Salinan presentasi yang kadung viral merupakan kajian internal.

Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan kajian tersebut merupakan salah satu alternatif tahapan penyelesaian wabah Covid-19 yang dibahas dalam acara yang digelar oleh Persatuan Insinyur Indonesia.  

“Itu masih  alternatif usulan dari suatu kajian seperti tahapan exit strategy yang dilakukan di negara lain. Jadi tahapan itu belum Keputusan dan baru kajian internal di Kemenko Perekonomian,” jelas Iskandar kepada Bisnis, Kamis malam (7/5/2020).

Dia menegaskan, kajian tersebut mempertimbangkan sejumlah asumsi. Lebih lanjut  dia menyebut, exit policy yang diterapkan berbagai negara pada umumnya diterapkan setelah kurva Covid-19 menurun dan sudah ada indikasi kuat akan segera berakhir.

Relaksasi PSBB pertama kali akan dilakukan per 1 Juni 2020. Pada akhir Juli 2020 diperkirakan telah memasuki fase kelima dan akses seluruh kegiatan ekonomi telah dibuka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper