Bisnis.com, WELLINGTON – Selandia Baru menilai Taiwan layak dimasukkan ke dalam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena kesuksesan mereka menahan laju penyebaran virus corona jenis Covid-19.
Secara politis Taiwan selama ini dianggap bukan merupakan negara yang berdiri sendiri sehingga bukan anggota WHO. Hal ini terkait dengan klaim China daratan bahwa pulau yang pusat pemerintahannya di Taipei itu sebagain bagian dari Republik Rakyat China.
"Taiwan memiliki sesuatu yang bisa ditawarkan ke WHO saat ini," kata Menteri Keuangan Selandia Baru Grant Robertson pada Jumat (8/5/2020) ketika ditanya apakah negaranya akan mendukung Taiwan bergabung ke WHO sebagai pengamat.
Pengecualian Taiwan dari WHO yang disebabkan penolakan China yang mengklaim pulau itu sebagai salah satu provinsinya membuat marah Pemerintah Taiwan yang telah melaporkan lebih sedikit kasus virus corona dibandingkan dengan negara-negara di sekitarnya dengan melakukan deteksi dan pencegahan dini.
Robertson mengatakan Taiwan telah menggunakan sejumlah metode sukses untuk menangani virus itu dan memiliki sejumlah epidemiologi serta ahli kesehatan yang telah memberikan masukan bermanfaat bagi banyak negara.
"Mereka [Taiwan] telah menjadi pengamat di WHO pada masa lalu dan saya pikir saat pascakrisis Covid-19, ada ruang untuk mereka berada di sana lagi," kata Robertson.
Taiwan menghadiri Sidang Majelis Kesehatan Dunia sebagai pengamat pada 2009 - 2016, ketika hubungan Taipei dan Beijing lebih hangat.
Namun, China menghalangi partisipasi lebih lanjut setelah pemilihan presiden Taiwan memunculkan Tsai Ing-wen, yang dipandang China sebagai seorang separatis.
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengatakan kepada media lokal bahwa dia mendukung Taiwan untuk bergabung dengan WHO.
Amerika Serikat juga mendukung partisipasi Taiwan dalam sidang tersebut, yang telah menambah ketegangan dengan China mengenai penanganan virus corona baru.
Robertson menyebut Selandia Baru akan terus menghargai hubungan dengan China yang merupakan mitra dagang terbesarnya. "Ini hubungan yang dalam, di mana kita telah saling mengandalkan dan mendukung satu sama lain, dari waktu ke waktu. Tidak ada yang berubah tentang itu."