Bisnis.com, JAKARTA - Seorang wanita yang menuduh calon presiden AS, Joe Biden, melakukan pelecehan seksual terhadapnya 27 tahun lalu, meminta tokoh Partai Demokrat itu mundur dari pemilihan presiden.
Dalam sebuah wawancara, wanita bernama Tara Reade itu mendesak Biden untuk bertanggung jawab. Dia menambahkan: "Perilaku Anda seharusnya tidak cocok untuk presiden Amerika Serikat."
Biden, yang akan menantang Presiden Donald Trump pada Pilpres November mendatang, telah membantah tuduhan Reade.
Reade, 56, bekerja sebagai asisten staf untuk Biden pada 1992-93 ketika dia menjadi senator untuk negara bagian Delaware AS.
Dia mengatakan bahwa pada tahun 1993 Biden memaksanya bersandar ke dinding dan meletakkan tangannya di bawah baju dan roknya. Biden kemudian mencoleknya dengan jari setelah Reade menyerahkan tas olahraga seperti dikutip BBC.com, Jumat (8/5/2020).
Dalam akunnya dia memerinci tentang dugaan penyerangan itu. Reade yang kini tengah menjanda, mengatakan kepada media AS bahwa Biden mencium lehernya dan mengatakan bahwa dia ingin berhubungan seks dengannya dengan menggunakan istilah cabul.
"Jadi, satu tangannya di bawah baju saya dan yang lain memegang rok. Dia kemudian menurunkan rok saya," katanya. Saya menolaknya meski dia memaksa, kata wanita itu.
Ketika menolak keinginan Biden, dia berkata: "Dia menatapku dan berkata, 'Apa-apaan, kawan, kudengar kau menyukaiku'."
Reade menambahkan Biden menunjuknya dan berkata, 'Kamu bukan apa-apa bagiku. Kamu bukan apa-apa'."
Sementara itu, Direktur Kampanye Biden, Kate Bedingfield mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah wawancara bahwa kisah Reade mengandung "inkonsistensi".
"Pada saat yang sama, kita tidak pernah bisa mengorbankan kebenaran ..dan kebenarannya adalah bahwa tuduhan ini salah dan bahwa materi yang telah disajikan untuk mendukung mereka, membuktikan kepalsuan mereka,” katanya.