Bisnis.com, JAKARTA - Tahun 2020 tema Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) adalah Belajar dari Covid-19. Melalui momentum ini, kita harus belajar dari apa yang kita alami sekarang, termasuk belajar bersama-sama dalam era pandemi Covid-19.
Informasi yang dihimpun bisnis pada Selasa (5/5/2020), Salah satu cara untuk memperingati Hardiknas adalah menyelenggarakan acara yang bertemakan “Inspirasi Tokoh Pendidikan pada Masa Pandemi” yang turut mengundang guru dan mahasiswa untuk berbagi cerita menarik seputar pembelajaran yang telah mereka lakukan.
Salah satunya adalah Titis Kartikawati, guru SD di Sanggau, Kalimantan Barat. Letak geografis yang beragam membuat wilayah tempatnya mengajar tidak mendapat akses internet secara merata. Hal ini yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran jarak jauh.
Oleh karena itu untuk memecahkan masalah tersebut, Titis bersama dengan komunitas Guru Belajar berkolaborasi dengan RRI Sanggau mengadakan Program Belajar selama satu jam.
“Setiap hari Senin-Jumat secara bergantian, para guru memberikan materi yang dikuasainya,” ucapnya
Langkah ini dinilai lebih efektif dan efisien karena siswa tetap bisa belajar melalui siaran RRI yang menjangkau empat kabupaten hingga ke pelosok perbatasan. Selain itu, para orang tua senang karena bisa menghemat biaya pembelian kuota internet bagi anak-anaknya.
Hal serupa juga dilakukan oleh Titik Nur Istiqomah, Guru SD Muhammadiyah, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah yang memodifikasi pembelajarannya dengan teknologi yang sedang digemari masyarakat untuk memotivasi siswa, dalam menyikapi tantangan pendidikan di masa darurat kesehatan.
Ia menekankan pentingnya membangun harmonisasi antara siswa, guru, dan orangtua agar proses pembelajaran dapat bertahan di tengah kondisi seperti ini.
“Ketika pembelajaran jarak jauh banyak diartikan sebagai liburan maka saatnya kita kenalkan orang tua dengan metode belajar di rumah secara menyenangkan. Kami menggunakan media Tik Tok untuk belajar karena anak-anak banyak yang senang menggunakannya,” jelas Titik
Sementara itu, Nauval Fariz Damas seorang Mahasiswa Fakultas Kedokteran di Surabaya yang juga hadir dan tergabung sebagai salah satu relawan Covid-19 mengutarakan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami Covid-19.
Hal ini disebabkan karena masyarakat sulit mendapat informasi dan mendapat kesempatan untuk berkonsultasi tentang Covid-19 dari orang yang kompeten.
“Masyarakat masih bingung gejala Covid-19. Oleh karena itu relawan harus bisa mendampingi untuk memberi penjelasan teknis seputar Covid-19, terutama untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP),” jelas Nauval.
“Saya mengajak kaum muda, para mahasiswa, intelektual muda, agent of change, social control yang mengetahui literasi tentang Covid-19 dan menguasai teknologi, untuk bersemangat mengambil peran di situasi pandemi Covid-19. Bukan lagi berpikir apa yang diberikan Negara untuk kita melainkan apa yang bisa kita perbuat untuk Negara kita,” tambah Nauval.
Seperti arahan Mendikbud, tahun ini Peringatan Hari Pendidikan Nasional memang dilakukan dirumah, dimulai dari upacara yang hanya dilakukan secara terpusat dan terbatas pada Sabtu 2 Mei lalu.