Bisnis.com, JAKARTA - Setelah mengakui korban meninggal akibat wabah Covid-19 mencapai 90.000 orang, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai “menyerang” wartawan dan membela Partai Republik.
Trump menyebut wartawan memusuhinya sebagaimana yang terjadi juga pada pendahulunya, Abraham Lincoln.
Bahkan, terhadap dirinya wartawan disebutnya lebih bermusuhan bila dibandingkan dengan sosok pembela kaum budak era Perang Saudara yang akhirnya terbunuh pada tahun 1865.
“Saya berhadapan dengan pers yang bermusuhan, yang belum pernah dialami presiden, yang paling dekat kondisi ini adalah orang di sana itu,” ujar Trump sambil menunjuk pada presiden legendaris Lincoln, dalam rapat umum virtual yang disiarkan televisi Minggu (3/5/2020) malam dari Lincoln Memorial di Washington.
"Saya yakin nasib saya lebih buruk dari Lincoln," ujar Trump seperti dikutip CNN.com, Selasa (5/5/2020).
“Curhat” Trump tersebut disampaikannya setelah dipicu pertanyaan tajam seorang pensiunan perawat yang juga guru pembimbing Sekolah Dasar.
Baca Juga
Pertama dia memuji Trump atas "pengabdiannya yang besar pada negara". Akan tetapi, guru itu mempertanyakan tentang sesuatu dengan menggunakan kata-kata deskriptif yang dapat digolongkan sebagai intimidasi.
"Mengapa Anda tidak langsung menjawab pertanyaan, sebaliknya berbicara tentang keberhasilan masa lalu dan umumnya mengoceh?," ujarnya.
Seraya tersenyum, Trump menjawab, "Saya tidak tahu, tetapi saya senang pertanyaan itu. Saya menghargainya."
Trump, yang sama-sama berasal dari Partai Republik dengan Lincoln, kemudian menyerang wartawan karena dia nilai pertanyaan itu “memalukan.”
Dengan nada sinis Trump “menyerang” sang wartawan sembari mengatakan bisa jadi para awak media pada umumnya berasal dari Partai Demokrat, lawan politik sang presiden yang tengah galau tersebut.