Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan "bukti sangat kuat" menunjukkan bahwa virus corona baru SARS-CoV-2 berasal dari sebuah laboratorium di China, sehingga memicu ketegangan negara itu dengan Beijing atas penanganan wabah tersebut.
Komentar Pompeo muncul ketika Eropa dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat bersiap untuk secara hati-hati melonggarkan lockdown setelah ada tanda bahwa pandemi mematikan itu surut. Pemerintah pun berupaya memulai kembali ekonomi mereka yang babak belur.
Lebih dari 243.000 orang telah terbunuh dan 3,4 juta terinfeksi oleh virus itu di seluruh dunia seperti dikutip worldometers.info.
Akibatnya, separuh dari umat manusia di bawah semacam penguncian dan mendorong ekonomi global ke arah penurunan terburuk sejak Depresi Hebat tahun 1930.
Presiden AS, Donald Trump yang semakin kritis terhadap manajemen China tentang wabah pertama di Kota Wuhan pada bulan Desember, pekan lalu mengklaim memiliki bukti bahwa virus itu dimulai di laboratorium China.
Para ilmuwan percaya virus itu berpindah dari hewan ke manusia, setelah muncul di China. Virus itu kemungkinan berasal dari pasar di Wuhan yang menjual hewan eksotik untuk bahan makanan.
Trump, tanpa memberikan perincian, mengatakan pada Kamis (31/4/2020), bahwa dia telah melihat bukti bahwa Institut Virologi Wuhan adalah sumbernya. Pernyataan itu senada dengan spekulasi yang dipicu oleh komentator radio sayap kanan AS tentang sebuah laboratorium rahasia.
China membantah klaim tersebut dan Direktur US National Intelligence Office mengatakan, para analis masih memeriksa asal mula wabah tersebut.
Pompeo, seorang mantan kepala CIA, mengatakan kepada ABC bahwa dia setuju dengan sebuah pernyataan dari komunitas intelijen AS tentang "konsensus ilmiah luas bahwa virus SARS-CoV-2 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis.
Tetapi Pompeo melangkah lebih jauh dari Trump dengan mengutip bukti "signifikan" dan "sangat besar" bahwa virus itu berasal dari laboratorium Wuhan.
"Saya pikir seluruh dunia dapat melihat sekarang, China memiliki sejarah menginfeksi dunia dan menjalankan laboratorium di bawah standar,” ujarnya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (4/5/2020).
Pompeo menyebut upaya awal China untuk mengecilkan virus corona sama dengan "upaya disinformasi komunis klasik. Itu menciptakan risiko yang sangat besar."
"Presiden Trump sangat jelas: kami akan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab," ujarnya.