Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah kasus penyakit virus corona (Covid-19) mencapai total lebih dari 3,2 juta orang di seluruh dunia. Sementara itu, angka kematian di Inggris dilaporkan telah menembus 26.000 korban jiwa.
Dikutip dari www.worldometers.info, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai total 3.208.378 hingga Rabu (29/4/2020) malam waktu GMT atau Kamis (30/4/2020) pagi WIB.
Sebanyak 997.178 orang di antara jumlah tersebut dinyatakan berhasil sembuh, 227.549 pasien meninggal dunia, dan 1.983.651 pasien masih terinfeksi.
Kontribusi terbesar banyaknya kasus infeksi dipegang Amerika Serikat sebesar 1.057.392 atau mengalami penambahan sebanyak 21.627 pasien baru. Di antara jumlah kasus tersebut, 145.389 orang dinyatakan sembuh dan 61.349 pasien meninggal dunia.
Angka-angka itu semakin mengukuhkan posisi negeri berekonomi terbesar di dunia itu sebagai negara dengan jumlah kasus dan korban jiwa terbanyak di dunia akibat Covid-19.
Berturut-turut menyusul banyaknya jumlah kasus di AS adalah Spanyol, Italia, Prancis, Inggris, dan Jerman (lihat tabel).
Baca Juga
Dari sisi jumlah korban jiwa, menyusul Amerika Serikat, Italia mencatat angka kematian tertinggi yakni 27.682 orang, disusul Inggris, Spanyol, dan Prancis sebanyak 26.097, 24.275, dan 24.087 korban jiwa.
Dilansir dari Bloomberg, korban tewas di Inggris akibat Covid-19 melampaui 26.000 orang setelah pemerintah tunduk pada desakan untuk memasukkan kematian di luar rumah sakit dalam data resmi untuk pertama kalinya.
Seiring dengan bertambahnya angka kematian baru sebanyak 765 orang dalam 24 jam, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab pada Rabu (29/4) memperingatkan bahwa pemerintah tidak akan cepat mengendurkan lockdown yang telah menutup sebagian besar aktivitas perekonomian negara ini.
Seperti halnya negara-negara lain di Eropa, Inggris menghadapi tekanan untuk membuka kembali toko-toko dan bisnis-bisnis karena dampak dari lockdown akibat Covid-19 mengancam memicu resesi terburuk dalam beberapa dekade dan gelombang pengangguran massal.
Di sisi lain, pelonggaran pembatasan berisiko melepaskan gelombang infeksi baru.
“Ini adalah risiko yang sangat nyata, oleh karenanya sangat penting bagi kami untuk melanjutkan dengan hati-hati,” ujar Raab kepada awak media. “Lonjakan kedua akan berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan akan mengakibatkan lebih banyak kematian akibat Covid-19.”
Inggris selanjutnya akan secara resmi mengevaluasi lockdown pada 7 Mei. Raab mengatakan pemerintah sedang menunggu untuk meninjau bukti dari SAGE, Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat, sebelum memutuskan bagaimana langkah selanjutnya.
Virus ini sendiri telah menyebar ke total 210 negara di dunia. Di Indonesia, virus corona tercatat telah menginfeksi 9.771 orang, dengan 784 pasien di antaranya meninggal dunia dan 1.391 orang sembuh.
Update Virus Corona 10 Negara Teratas | |||
---|---|---|---|
Negara | Jumlah Kasus Terbanyak | Jumlah Korban Jiwa | Jumlah Pasien Sembuh |
Amerika Serikat | 1.057.392 | 61.349 | 145.389 |
Spanyol | 236.899 | 24.275 | 132.929 |
Italia | 203.591 | 27.682 | 71.252 |
Prancis | 166.420 | 24.087 | 46.228 |
Inggris | 165.221 | 26.097 | N/A |
Jerman | 161.197 | 6.405 | 120.400 |
Turki | 117.589 | 3.081 | 44.040 |
Rusia | 99.399 | 972 | 10.286 |
Iran | 93.657 | 5.957 | 73.791 |
China | 82.858 | 4.633 | 77.578 |
Sumber: worldometers