Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Inggris sedang menyusun skema jaminan untuk National Health Service (NHS) dan keluarga dari para pejuang garis depan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Health Secreraty Matt Hancock mengatakan bahwa keluarga dari staf yang meninggal karena virus corona baru selama pekerjaannya di garis depan akan menerima pembayaran sekitar 600.000 euro, atau sekitar Rp10 miliar per keluarga.
Menurutnya, tidak ada harga yang pantas untuk sebuah nyawa yang hilang tetapi pemerintahan ingin melakukan segala hal yang bisa mendukung keluarga yang mengalami kesedihan karena kehilangan orang terdekatnya.
“Sebagai pemerintah kami mengamati dengan seksama profesi lain yang bekerja di garis depan melawan virus corona, yang juga tidak memiliki akses ke skema tersebut untuk melihat apa yang diperlukan,” katanya dalam sebuah konferensi pers seperti dikutip Metro, Selasa (28/4).
Hancock menyampaikan bahwa setidaknya 82 staf NHS dan 1 staf perawatan sosial sejauh ini telah kehilangan nyawa mereka ketika bekerja di garis depan penanganan wabah virus corona.
Dia menambahkan, krisis ini telah menunjukkan bahwa negara sangat menghargai pekerja kesehatan dan perawatan sosial. Pemerintah ingin memberikan penghormatan kepada ketekunan masyarakat Inggris yang terus berjuang.
Sementara itu Vishal Sharma, ketua komite pensiun British Medical Association (BMA) mengatakan bahwa jumlah tersebut dapat memberikan bantuan keuangan tetapi tidak memberikan keamanan finansial dalam jangka panjang.
Menurutnya, kehilangan orang yang dicintai selama masa mengerikan ini akan cukup sulit bagi keluarga. Terlebih apabila mereka yang bekerja merupakan sumber penghasilan keluarga, sehingga yang ditinggalkan akan tidak yakin dengan apa yang terjadi di masa depan.
“Pembayaran tunggal ini mungkin tampak jumlah yang cukup besar, tetapi tidak mendekati untuk pendapatan seumur hidup yang mungkin diperoleh jika mereka tidak meninggal. Kami akan memeriksa detail skema dengan cermat,” katanya.